Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara (NTB) meluncurkan gerakan Desa Berdaya sebagai upaya mengurangi angka kemiskinan ekstrem yang menjerat 106 desa selama empat tahun ke depan.
"Kami berharap kemiskinan ekstrem 2 persen bisa dihilangkan pada tahun 2029," kata Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dalam peluncuran Desa Berdaya di Lapangan Gunung Malang, Gerung, Lombok Barat, Selasa.
Tahap awal implementasi Desa Berdaya menjangkau lebih dari 7.250 kepala keluarga atau sekitar 19.000 jiwa yang bermukim di 40 desa miskin ekstrem pada 2026, selanjutnya gerakan tersebut menyasar 40 desa miskin ekstrem pada 2027, sedangkan sisa 26 desa miskin ekstrem lainnya ditangani pada 2028.
Desa Berdaya menyasar langsung penghapusan kemiskinan ekstrem, penguatan ekonomi rumah tangga, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat berbasis potensi lokal.
"Sebelum tahun 2029, semua desa miskin ekstrem kami sudah masuki (intervensi) dengan program keroyokan Desa Berdaya yang transformatif," ujar dia.
Baca juga: Dari desa, daya itu bertumbuh
Pemerintah NTB menggunakan pendekatan model graduasi dalam mengurangi kemiskinan ekstrem, yakni proses bertahap yang memastikan rumah tangga miskin mampu keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan mata pencaharian, pemberdayaan sosial, dan inklusi keuangan.
Ia mengatakan Desa Berdaya bukan program milik provinsi, namun semua pihak, antara lain perusahaan-perusahaan swasta yang peduli pada kondisi masyarakat NTB, lembaga swadaya masyarakat yang ingin memberikan kontribusi ke dalam pembangunan ekonomi dan sosial di pedesaan, serta para relawan.
"Mulai dari pusat sampai ke desa, kami selaraskan program dan pembiayaan agar bisa fokus untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan masyarakat desa," ucap Iqbal.
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Desa berdaya, harapan baru pengentasan kemiskinan di NTB
Desa Berdaya dirancang sebagai fondasi transformasi sosial dan ekonomi dengan pendekatan yang menempatkan masyarakat desa bukan sekadar penerima bantuan, melainkan subjek pembangunan.
Gerakan tersebut bukan bagi-bagi bantuan, namun upaya sistematis untuk memastikan masyarakat desa mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini menyatakan Desa Berdaya sejalan dengan langkah Kabupaten Lombok Barat yang mencanangkan program Sejahtera dari Desa.
"Setiap desa mendapatkan program alokasi sebesar Rp1 miliar mulai tahun ini. Tentu program Desa Berdaya bersinergi dengan program yang kami bangun," kata dia.
Baca juga: Desa berdaya dan tantangan mengubah kemiskinan desa
Baca juga: NTB pusatkan arah pembangunan dimulai dari desa
Baca juga: DPRD NTB dukung program desa berdaya atasi kemiskinan
