Jakarta (ANTARA) - Pelatih Dewa United Banten Pablo Favarel menginginkan semua pemainnya bisa menembak dari semua sisi lapangan sehingga mempermudah kerja tim dalam memenangkan pertandingan IBL.
Meski menang 84-62 pada pertandingan terakhir melawan Satya Wacana Salatiga di Semarang, Jumat pekan lalu, pelatih asal Argentina itu tak puas melihat sedikitnya persentase poin dari tembakan tiga angka.
"Kami menembak tiga angka 9/15 (masuk/percobaan) yang berarti 60 persen dan itu tidak biasa. Kami sangat akurat dalam tembakan luar garis, tetapi saat dua kuarter terakhir hanya 4/20," kata Favarel dalam laman klub itu di Jakarta, Senin.
Dia menginginkan timnya bisa menembak dari posisi mana pun saat menyerang, baik tembakan tiga angka maupun dua poin. Pada laga melawan Satya Wacana itu Dewa United membuat 35 tembakan tiga dengan efektivitas 37 persen.
Baca juga: IBL 2025, persaingan ketat masuk tiga besar
Favarel menepis anggapan skuadnya mengintensifkan lemparan tiga angka. Dia hanya menginstruksikan Kaleb Ramot Gemilang dan kawan-kawan untuk memanfaatkan segala kesempatan dari situasi apapun.
"Kami selalu berusaha menembak dua atau tiga poin dan itu bukan masalah dan pemain juga berusaha melakukan tembakan dari posisi mana pun, asalkan penyelesaiannya bagus," ujar dia.
Baca juga: Dewa United Banten bertakhta di puncak
Jika ada kesempatan terbuka, pemain harus berbagi atau mengoper bola serta mengakhirinya dengan penyelesaian yang bagus, kata dia.
Dewa United Banten bertengger di posisi pertama klasemen IBL dengan 31 poin, dari 14 kali menang dan 3 kali kalah.
