Jakarta (ANTARA) - Rans Simba Bogor menjadi tim terbaik hingga pekan keenam IBL 2025 setelah meraih kemenangan keenam beruntun dengan menundukkan Bima Perkasa Jogja 83-74 di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB Bogor, Minggu.
Dengan hasil ini, Rans memasuki jeda kompetisi dengan catatan impresif dan berada dalam posisi nyaman di peringkat ketiga klasemen sementara. Meski sempat tertinggal delapan poin di pertengahan babak pertama, Rans berhasil mengunci kemenangan sejak akhir kuarter kedua.
Tim asuhan Coach Andre Yuwadi tampil lebih tenang di paruh kedua pertandingan, meski Bima Perkasa sempat memangkas ketertinggalan menjadi 71-75 di dua menit terakhir laga. Namun, dua tembakan tiga angka krusial dari Daniel Salamena memastikan kemenangan bagi Rans di detik-detik akhir.
Kenyon Joshua Buffen menjadi bintang kemenangan Rans dengan torehan 29 poin dari 12 tembakan masuk dari 20 percobaan. Ia juga tampil agresif di lini pertahanan dengan mencatat enam steal, empat rebound, dan tiga assist.
Baca juga: Qualls berkata ingin secepatnya memastikan tempat di playoffs IBL 2025
Aaron Fuller turut berkontribusi dengan double-double 16 poin dan 11 rebound, sementara Daniel Salamena yang tampil dari bangku cadangan menyumbang 11 poin dengan tiga kali three point dari lima percobaan.
Di sisi lain, Bima Perkasa sebenarnya menunjukkan perlawanan sengit. Empat pemain mereka mencetak dua digit poin, yakni Kierell Green (15 poin), Corey Raley-Ross (13 poin), Avin Kurniawan (12 poin), dan Handri Satrya Santosa (12 poin). Green juga membukukan double-double dengan tambahan 12 rebound.
Baca juga: Borneo Hornbills nyaris takluk dari Rajawali
Secara statistik, Bima Perkasa mampu memasukkan 30 dari 73 tembakan mereka (akurasi 41 persen). Namun, kelemahan mereka terlihat dari jumlah turnover yang mencapai 27 kali, yang sukses dikonversi Rans menjadi 20 poin.
Selain itu, Rans lebih efektif dalam free throw dengan mencetak 16 dari 23 percobaan, yang menjadi faktor pembeda di laga ini. Dengan kemenangan ini, Rans kini memiliki rekor 7-2 (7 menang, 2 kalah), menyamai catatan Satria Muda Pertamina Jakarta. Sementara itu, Bima Perkasa semakin terpuruk dengan rekor 1-8 setelah menelan lima kekalahan dari enam pertandingan di bulan Februari.
