Legislator NTB minta langkah kongkret atasi banjir Bima

id NTB,DPRD NTB,Banjir Bandang Bima,Kabupaten Bima,legislator

Legislator NTB minta langkah kongkret atasi banjir Bima

Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Aminurlah saat menemui korban banjir di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima. ANTARA/Nur Imansyah)

Mataram (ANTARA) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Muhammad Aminurlah meminta langkah kongkret pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten, dalam mengatasi persoalan banjir tahunan yang terjadi di Kabupaten Bima.

Muhammad Aminurlah menyoroti kondisi kritis yang dihadapi masyarakat Kecamatan Ambalawi dan Wera akibat bencana banjir yang telah merusak lahan pertanian dan infrastruktur vital. Dalam kunjungannya ke lokasi terdampak, dia menegaskan pentingnya tindakan segera dari pemerintah untuk membantu para petani yang kehilangan sumber penghidupan mereka.

"Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Kami melihat langsung bagaimana banjir telah menghancurkan sawah petani, merusak bendungan, serta mengikis lahan produktif hingga menjadi aliran sungai baru. Ini situasi yang sangat mendesak," ujar Aminurlah melalui telepon di Mataram, Senin.

Baca juga: Anggota DPR RI Mahdalena beri bantuan mendesak warga terdampak banjir di Bima

Menurutnya, kerusakan akibat banjir meliputi hancurnya bendungan yang berfungsi mengairi sekitar 100 hektare lahan pertanian, serta meluasnya sungai hingga mencapai lebar 100-300 meter.

"Akibatnya, petani kehilangan hasil panen mereka, dan tanpa tindakan cepat, ekonomi masyarakat akan semakin terpuruk dalam tiga bulan ke depan," kata Haji Maman, sapaan akrabnya yang juga membawa bantuan sembako untuk korban banjir di wilayah tersebut.

Aminurlah mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk segera mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) guna membantu para korban banjir. Dia menekankan bahwa dana sebesar Rp5 miliar dibutuhkan untuk menanggulangi dampak bencana, termasuk pengerukan sungai yang dangkal dan perbaikan bendungan di Ambalawi.

"Sejauh ini bantuan yang diberikan hanya sebatas tanggap darurat, sementara masyarakat membutuhkan solusi jangka panjang. Kita harus memastikan ada langkah konkret dari pemerintah daerah dan provinsi untuk mengatasi masalah ini," kata anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu ini.

Baca juga: Anggota DPR RI minta BPJN dan BWS tangani kerusakan infrastruktur dampak banjir di Bima

Selain itu, dia juga meninjau beberapa rumah warga yang hanyut akibat banjir serta jalan-jalan yang mengalami kerusakan berat hingga ringan. Menurutnya, banjir ini telah menghilangkan sumber penghidupan masyarakat, terutama lahan pertanian yang kini tidak lagi produktif karena hilangnya sistem irigasi.

Seluruh bendungan yang mengairi sawah telah rusak total. Tidak ada satu pun yang tersisa. Jika tidak segera ditangani, ketahanan pangan masyarakat akan terganggu. Pemerintah, ujarnya, harus segera bertindak, bukan hanya melihat, tetapi melakukan aksi nyata untuk pemulihan pasca-banjir.

"Dengan kondisi yang semakin kritis, masyarakat Ambalawi berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk memulihkan kembali infrastruktur pertanian dan ekonomi mereka," katanya.*

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian empat korban hilang banjir di Bima
Baca juga: Bupati Bima: Sejumlah rumah yang hanyut terbawa arus banjir direlokasi
Baca juga: Bupati Bima pastikan rehabilitasi menyeluruh infrastruktur terdampak banjir