Mataram (ANTARA) - Penyeberangan kapal-kapal cepat dari Bali ke kawasan tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ditutup akibat cuaca ekstrem yang melanda perairan di wilayah itu.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Moh Faozal mengatakan penutupan penyeberangan ini tidak hanya pada kapal-kapal cepat yang melayani Bali-Lombok tetapi juga dari Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara menuju kawasan tiga gili (Trawangan, Air, dan Meno).
"Kalau untuk kapal cepat (fast boat) kita stop sejak kemarin," ujarnya di Mataram, Selasa.
Ia mengaku belum tahu sampai kapan penutupan penyeberangan kapal cepat lintas Bali ke tiga Gili termasuk Pelabuhan Bangsal ke tiga Gili akan beroperasi kembali. Karena semua itu tergantung kondisi cuaca.
"Sampai kapan (penyeberangan) belum kita tahu, tapi mudah-mudahan ini mulai landai, besok sudah bisa berjalan," terang Faozal.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Wisata non-pendakian di kawasan Gunung Rinjani ditutup
Menurut Faozal, pihaknya tetap berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan pemantauan pelayaran lintas Bali menuju kawasan tiga Gili. Begitu pun sebaliknya, karena bagaimana pun faktor keselamatan para penumpang adalah yang utama.
"Kami bersama BMKG tetap pantau terus, seperti apa perkembangannya," katanya.
Faozal menambahkan cuaca ekstrem juga berdampak pada lintasan penyeberangan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur ke Pelabuhan Pototano di Sumbawa Barat pulang pergi (PP) dilakukan buka tutup.
"Kemarin untuk penyeberangan Kayangan-Pototano satu hari kita lakukan buka tutup, karena kecepatan angin di atas rata-rata. Tapi sekarang sudah kembali normal," terang Faozal.
Baca juga: Sekolah di Lombok Timur rusak akibat cuaca ekstrem
Namun demikian untuk lintasan panjang tidak berdampak, seperti Pelabuhan Lembar/Gili Mas-Pelabuhan Perak, Surabaya. Lembar/Gili Mas-Pelabuhan Jangkar, Situbondo dan Lembar-Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
"Kalau lintasan panjang tidak berdampak, masih aman dilewati," katanya.
Baca juga: Sebanyak 49 KK terdampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah
Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan sinyal peringatan potensi cuaca ekstrem selama sepekan di wilayah NTB akibat dampak tidak langsung dari kemunculan Bibit Siklon Tropis Invest 96S.
"Bibit Siklon Tropis Invest 96S memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan, peningkatan kecepatan angin, dan gelombang tinggi di Nusa Tenggara Barat," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Satria Topan Primadi dalam penyataan yang dikutip di Mataram, Minggu (9/2).
Lokasi Bibit Siklon Tropis Invest 96S terletak di sebelah selatan provinsi Nusa Tenggara Timur lebih tepatnya ada di perairan barat Australia. Bibit siklon yang disebut Tropical Low 18U itu bergerak dengan kecepatan 13 kilometer per jam ke arah barat daya.
Baca juga: BMKG: Bibit siklon baru picu cuaca ekstrem di NTB