Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang merupakan korban banjir dampak cuaca ekstrem yang terjadi di Kecamatan Taliwang.
"Kami menyalurkan bantuan beras kepada mereka yang terkena dampak bencana angin keras di pesisir pantai, para nelayan yang ada di Labuhan Lalar dan Nelayan Poto Tano, Kecamatan Taliwang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat Amin Sudiono di Sumbawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan bantuan untuk korban banjir telah mulai berjalan pascakejadian banjir pada Selasa (11/02) dan hari ini diberikan kembali kepada kepada warga yang terdampak korban banjir dengan sasaran sebanyak 2.606 sasaran.
"Total bantuan untuk korban banjir di Taliwang yang didistribusikan yaitu beras sebanyak 26 ton lebih," katanya.
Ia mengatakan bantuan itu disalurkan untuk seluruh kelurahan, ditambah dengan Desa Banjar, Desa Batu Putih, Deas Sermong, dan Desa Tamekan. Bantuan beras tersebut dihitung menurut ketentuan dari Bappenas yang satuannya sekitar 250 gram per hari dan diberikan untuk empat hari.
"Sementara bantuan dalam bentuk lainnya juga sudah diserahkan oleh Dinas Sosial, BPBD merupa mie instan dan air mineral," katanya.
Selain menyalurkan bantuan, pemerintah daerah juga melaksanakan gotong royong umum pembersihan lingkungan akibat sampah yang berlangsung di seluruh Kelurahan se-Kecamatan Taliwang. Gotong royong umum tersebut di awali dengan apel yang berlangsung di Taman Tiang Enam yang dipimpin langsung oleh Bupati Sumbawa Barat.
"Seluruh ASN Pemkab Sumbawa Barat menyebar ke seluruh kelurahan untuk melakukan aksi bersih-bersih," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi jasad warga korban banjir bandang di Sumbawa
Sebelumnya, Banjir yang melanda Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat merendam ribuan rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mendata, total ada 7.556 rumah terdampak banjir yang terjadi dalam dua hari terakhir sejak Senin, 10 Februari itu.
Masih mengacu data BPBD, banjir di Kecamatan Taliwang melanda tujuh kelurahan dan satu desa. Adapun rumah warga paling banyak terdampak berada di Kelurahan Kuang sebanyak 1.610 rumah, Sampir 1.308 rumah, dan di Kelurahan Bugis sebanyak 1.515 unit.
Baca juga: Tim SAR cari korban banjir di Sumbawa Barat
Sementara di wilayah kelurahan lain dan di Desa Tamekan jumlah rumah terdampak di bawah seribu unit. Puncak banjir Taliwang sendiri terjadi pada hari Selasa lalu. Hingga sore hari sekitar 70 persen wilayah kota tergenang air yang meluap dari sungai Taliwang.
Memasuki malam hari, air kemudian berangsur turun dan di pagi hari, Rabu, 12 Februari 2025, kondisi banjir mulai normal.