Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pada tahun ini Indonesia menjadi tuan pertemuan G20, sehingga diharapkan warga Lombok Tengah atau Nusa Tenggara Barat mengambil peran penting dalam kegiatan tersebut.
"Rangkaian kegiatan presidensi itu akan digelar di Lombok, oleh karena itu harus bisa mengambil peran," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Bau Nyale di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Senin.
Presidensi G20 adalah kelompok yang terdiri 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia, ditambah dengan Uni Eropa. Ooleh karena itu, kata dia, NTB harus bisa mengambil poin penting guna mendorong percepatan pengembangan pariwisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Banyak perwakilan negara yang akan hadir nantinya, sehingga ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Menparekraf.
Ia mengatakan berbagai ajang akan digelar di Mandalika Lombok supaya bisa membuka lapangan kerja, sehingga masyarakat jangan menjadi penonton. Untuk itulah dengan adanya Festival Bau Nyale (menangkap cacing laut) diharapkan pariwisata dan ekonomi NTB bangkit dan pulih.
"Ini motivasi kebangkitan kita, semoga ke depan kegiatan perayaan Bau Nyale ini lebih maksimal," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga uno menyebut Festival Bau Nyale bisa disandingkan dengan kegiatan road to MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada Maret 2022.
Saat ini, kata dia, berdasarkan hasil rapat koordinasi pandemi telah mulai terkendali, sehingga pihaknya berharap kepada masyarakat NTB untuk menyiapkan diri menuju transisi pasca pandemi COVID-19.
"Ini sinyal kebangkitan kita, tapi harus dijaga protokol kesehatan jangan kendor, pakai masker dan jaga jarak serta cuci tangan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
"Rangkaian kegiatan presidensi itu akan digelar di Lombok, oleh karena itu harus bisa mengambil peran," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Bau Nyale di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Senin.
Presidensi G20 adalah kelompok yang terdiri 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia, ditambah dengan Uni Eropa. Ooleh karena itu, kata dia, NTB harus bisa mengambil poin penting guna mendorong percepatan pengembangan pariwisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Banyak perwakilan negara yang akan hadir nantinya, sehingga ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Menparekraf.
Ia mengatakan berbagai ajang akan digelar di Mandalika Lombok supaya bisa membuka lapangan kerja, sehingga masyarakat jangan menjadi penonton. Untuk itulah dengan adanya Festival Bau Nyale (menangkap cacing laut) diharapkan pariwisata dan ekonomi NTB bangkit dan pulih.
"Ini motivasi kebangkitan kita, semoga ke depan kegiatan perayaan Bau Nyale ini lebih maksimal," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga uno menyebut Festival Bau Nyale bisa disandingkan dengan kegiatan road to MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada Maret 2022.
Saat ini, kata dia, berdasarkan hasil rapat koordinasi pandemi telah mulai terkendali, sehingga pihaknya berharap kepada masyarakat NTB untuk menyiapkan diri menuju transisi pasca pandemi COVID-19.
"Ini sinyal kebangkitan kita, tapi harus dijaga protokol kesehatan jangan kendor, pakai masker dan jaga jarak serta cuci tangan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.