Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) dipastikan telah menyediakan 50 booth yang akan digunakan secara gratis oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menyediakan kebutuhan para penonton Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), 18-20 Maret.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan bahwa UMKM yang dilibatkan merupakan UMKM lokal yang berasal dari NTB dan sekitarnya. Setelah melalui proses kurasi, produknya akan dipamerkan dan diperjualbelikan kepada pengunjung.
“Saat ini Pertamina sedang melakukan kurasi, yaitu dilakukan pemilihan dan penilaian terhadap UMKM yang akan terlibat dalam kegiatan MotoGP ini. Kami berikan kesempatan bagi pelaku UMKM di NTB untuk menjadi tenant pada booth ini untuk memperkuat dukungan kita bagi tumbuhnya perekonomian lokal, ” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal ini untuk mewujudkan salah satu tujuan dukungan Pertamina di ajang internasional tersebut yaitu mendorong multiplier effect atau dampak berganda yang positif bagi perekonomian di Mandalika maupun Indonesia.
Kegiatan ini merupakan rangkaian aktivitas pemberdayaan UMKM dalam kerangka Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk mendukung kesuksesan gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix Indonesia. Sebelumnya, Pertamina telah berkolaborasi dengan Pemprov NTB dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan temu bisnis para pelaku UMKM dengan potential buyer industri perhotelan di sekitar kawasan DPSP Mandalika.
“Efek dari kegiatan berskala internasional seperti MotoGP ini sangat luas, tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia khususnya NTB. Harapannya, kegiatan ini akan menjadi embrio bagi terciptanya ekosistem yang kuat antara pasok dan permintaan untuk sektor pariwisata di Mandalika sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP),” kata Fajriyah.
Sudah hampir 2 tahun lamanya Indonesia menghadapi masa sulit akibat pandemi COVID-19. Memasuki tahun 2022 diharapkan menjadi tahun keemasan bagi pelaku bisnis, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Momentum MotoGP Mandalika diharapkan dapat mendorong para pelaku UMKM di Tanah Air, bahkan dapat dimanfaatkan untuk menggaet investor.
Pertamina terus mendorong UMKM binaannya untuk meningkatkan akses dan mempromosikan produk UMKM baik dalam maupun luar negeri. Salah satu upayanya yaitu mengajak para pelaku UMKM mulai memasarkan produk-produknya secara digital baik melalui internet, televisi dan jaringan komputer lainnya.
Hingga tahun 2021 Pertamina telah memiliki 4.047 UMKM Go Digital dan menjadikan momentum COVID-19 sebagai pemicunya, terhubung langsung dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform e-commerce maupun marketplace.
Digitalisasi sebagai kunci utama bagaimana UMKM mampu bertahan saat pandemi. Pertamina tentunya terus berupaya agar seluruh UMKM nya dapat segera go digital, bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membuat program dan pelatihan-pelatihan digital.
“Diharapkan UMKM dapat segera menangkap peluang-peluang tersebut, mempelajari dan mengaplikasikannya ke dalam bisnis yang di jalankan, hingga akhirnya berubah menjadi digital,” ujar Fajriyah.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan bahwa UMKM yang dilibatkan merupakan UMKM lokal yang berasal dari NTB dan sekitarnya. Setelah melalui proses kurasi, produknya akan dipamerkan dan diperjualbelikan kepada pengunjung.
“Saat ini Pertamina sedang melakukan kurasi, yaitu dilakukan pemilihan dan penilaian terhadap UMKM yang akan terlibat dalam kegiatan MotoGP ini. Kami berikan kesempatan bagi pelaku UMKM di NTB untuk menjadi tenant pada booth ini untuk memperkuat dukungan kita bagi tumbuhnya perekonomian lokal, ” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal ini untuk mewujudkan salah satu tujuan dukungan Pertamina di ajang internasional tersebut yaitu mendorong multiplier effect atau dampak berganda yang positif bagi perekonomian di Mandalika maupun Indonesia.
Kegiatan ini merupakan rangkaian aktivitas pemberdayaan UMKM dalam kerangka Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk mendukung kesuksesan gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix Indonesia. Sebelumnya, Pertamina telah berkolaborasi dengan Pemprov NTB dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan temu bisnis para pelaku UMKM dengan potential buyer industri perhotelan di sekitar kawasan DPSP Mandalika.
“Efek dari kegiatan berskala internasional seperti MotoGP ini sangat luas, tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia khususnya NTB. Harapannya, kegiatan ini akan menjadi embrio bagi terciptanya ekosistem yang kuat antara pasok dan permintaan untuk sektor pariwisata di Mandalika sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP),” kata Fajriyah.
Sudah hampir 2 tahun lamanya Indonesia menghadapi masa sulit akibat pandemi COVID-19. Memasuki tahun 2022 diharapkan menjadi tahun keemasan bagi pelaku bisnis, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Momentum MotoGP Mandalika diharapkan dapat mendorong para pelaku UMKM di Tanah Air, bahkan dapat dimanfaatkan untuk menggaet investor.
Pertamina terus mendorong UMKM binaannya untuk meningkatkan akses dan mempromosikan produk UMKM baik dalam maupun luar negeri. Salah satu upayanya yaitu mengajak para pelaku UMKM mulai memasarkan produk-produknya secara digital baik melalui internet, televisi dan jaringan komputer lainnya.
Hingga tahun 2021 Pertamina telah memiliki 4.047 UMKM Go Digital dan menjadikan momentum COVID-19 sebagai pemicunya, terhubung langsung dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform e-commerce maupun marketplace.
Digitalisasi sebagai kunci utama bagaimana UMKM mampu bertahan saat pandemi. Pertamina tentunya terus berupaya agar seluruh UMKM nya dapat segera go digital, bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membuat program dan pelatihan-pelatihan digital.
“Diharapkan UMKM dapat segera menangkap peluang-peluang tersebut, mempelajari dan mengaplikasikannya ke dalam bisnis yang di jalankan, hingga akhirnya berubah menjadi digital,” ujar Fajriyah.