Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan proses tender proyek pembangunan fasilitas umum terdampak gempa bumi 2018 telah selesai dan mulai tahap pengerjaan di lapangan.
"Fasilitas umum terdampak gempa yang diperbaiki tahun ini berupa sekolah, puskesmas pembantu dan satu jembatan ," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Makruf di Praya, Selasa.
Fasilitas umum yang kerjakan dengan dana hibah dari pemerintah pusat tersebut tersebar di Kecamatan Praya, Batukliang, Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut dan Kecamatan Janapria. Proyek tersebut terdiri dari enam paket penunjukan langsung dan 8 paket dilakukan secara tender.
"Jumlah anggaran perbaikan fasilitas umum dampak gempa itu Rp 4,3 Miliar," katanya.
Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya Kabupaten Lombok Tengah yang diberikan dana hibah dari Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk perbaikan fasilitas umum dampak bencana tersebut. Hal itu dikarenakan dilihat dari progres dalam pengerjaan dan anggaran perbaikan rumah tahan gempa cukup baik.
"Alasan itulah Lombok Tengah diberikan dana hibah," katanya.
Ia mengatakan, jumlah rumah tahan gempa (RTG) yang telah dikerjakan pasca terjadinya gempa itu sebanyak 62.370 rumah baik rusak ringan, sedang maupun berat yang tersebar di semua Kecamatan. Program RTG pada tahun ini tidak ada dari pemerintah pusat, sehingga rumah warga yang masih rusak tidak bisa ditangani melalui program RTG.
"Itu yang telah kita selesaikan. Sedangkan kalau masih ada yang belum tertangani, pemerintah desa bisa mendorong melalui program Rumah Tidak Layak Huni, karena dari Pusat tidak ada RTG lagi," katanya.
"Fasilitas umum terdampak gempa yang diperbaiki tahun ini berupa sekolah, puskesmas pembantu dan satu jembatan ," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Makruf di Praya, Selasa.
Fasilitas umum yang kerjakan dengan dana hibah dari pemerintah pusat tersebut tersebar di Kecamatan Praya, Batukliang, Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut dan Kecamatan Janapria. Proyek tersebut terdiri dari enam paket penunjukan langsung dan 8 paket dilakukan secara tender.
"Jumlah anggaran perbaikan fasilitas umum dampak gempa itu Rp 4,3 Miliar," katanya.
Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya Kabupaten Lombok Tengah yang diberikan dana hibah dari Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk perbaikan fasilitas umum dampak bencana tersebut. Hal itu dikarenakan dilihat dari progres dalam pengerjaan dan anggaran perbaikan rumah tahan gempa cukup baik.
"Alasan itulah Lombok Tengah diberikan dana hibah," katanya.
Ia mengatakan, jumlah rumah tahan gempa (RTG) yang telah dikerjakan pasca terjadinya gempa itu sebanyak 62.370 rumah baik rusak ringan, sedang maupun berat yang tersebar di semua Kecamatan. Program RTG pada tahun ini tidak ada dari pemerintah pusat, sehingga rumah warga yang masih rusak tidak bisa ditangani melalui program RTG.
"Itu yang telah kita selesaikan. Sedangkan kalau masih ada yang belum tertangani, pemerintah desa bisa mendorong melalui program Rumah Tidak Layak Huni, karena dari Pusat tidak ada RTG lagi," katanya.