Bima (ANTARA) - PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik kepada 38.300 pelanggan yang sempat mengalami padam akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (9/4).
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima, Jimy Indra Baskara, melalui keterangan resmi di Mataram, Minggu malam, menjelaskan lokasi terakhir yang berhasil dinyalakan oleh adalah Desa Bajo, Kabupaten Bima.
"Sebanyak satu gardu dan sepuluh buah tiang listrik yang menyuplai pelanggan di desa tersebut mengalami kerusakan cukup parah," katanya.
Ia mengatakan kondisi di lapangan yang relatif sulit menjadi hambatan tim untuk melakukan perbaikan karena tiang listrik yang roboh berada di tengah rawa-rawa.
"Terdapat tiang yang berada di rawa-rawa. Tentunya itu mempersulit proses pendirian tiang baru disebabkan kondisi tanah rawa yang berair dan mengharuskan tim bekerja ekstra dalam proses penancapan tiang baru," ujarnya.
Jimy juga menjelaskan pada saat terjadi gangguan, kondisi jaringan listrik di Desa Bajo, mengalami kerusakan yang cukup parah. Banyak pohon yang tumbang menimpa jaringan PLN, sehingga harus dilakukan pembersihan dahan pohon terlebih dahulu, sebelum dilakukan penanganan gangguan.
"Tim PLN bekerja terus menerus untuk melakukan perbaikan di Desa Bajo. Hingga akhirnya, sore ini, sebanyak 400 pelanggan PLN di Desa Bajo, telah terlistriki kembali," ucapnya.
Ia menyebutkan sebanyak 39.106 pelanggan di Pulau Sumbawa terdampak akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Sabtu (9/4).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 38.300 pelanggan terdampak berada di Bima, dan selebihnya merupakan pelanggan di Sumbawa. Tercatat puluhan tiang dan juga gardu PLN mengalami kerusakan sebagai dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Jimy mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati hati, khususnya ketika melintas di daerah berpotensi bahaya. "Segera laporkan ke PLN apabila mengetahui ada kondisi yang tidak aman, khususnya di area yang dekat dengan jaringan listrik PLN," katanya.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima, Jimy Indra Baskara, melalui keterangan resmi di Mataram, Minggu malam, menjelaskan lokasi terakhir yang berhasil dinyalakan oleh adalah Desa Bajo, Kabupaten Bima.
"Sebanyak satu gardu dan sepuluh buah tiang listrik yang menyuplai pelanggan di desa tersebut mengalami kerusakan cukup parah," katanya.
Ia mengatakan kondisi di lapangan yang relatif sulit menjadi hambatan tim untuk melakukan perbaikan karena tiang listrik yang roboh berada di tengah rawa-rawa.
"Terdapat tiang yang berada di rawa-rawa. Tentunya itu mempersulit proses pendirian tiang baru disebabkan kondisi tanah rawa yang berair dan mengharuskan tim bekerja ekstra dalam proses penancapan tiang baru," ujarnya.
Jimy juga menjelaskan pada saat terjadi gangguan, kondisi jaringan listrik di Desa Bajo, mengalami kerusakan yang cukup parah. Banyak pohon yang tumbang menimpa jaringan PLN, sehingga harus dilakukan pembersihan dahan pohon terlebih dahulu, sebelum dilakukan penanganan gangguan.
"Tim PLN bekerja terus menerus untuk melakukan perbaikan di Desa Bajo. Hingga akhirnya, sore ini, sebanyak 400 pelanggan PLN di Desa Bajo, telah terlistriki kembali," ucapnya.
Ia menyebutkan sebanyak 39.106 pelanggan di Pulau Sumbawa terdampak akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Sabtu (9/4).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 38.300 pelanggan terdampak berada di Bima, dan selebihnya merupakan pelanggan di Sumbawa. Tercatat puluhan tiang dan juga gardu PLN mengalami kerusakan sebagai dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Jimy mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati hati, khususnya ketika melintas di daerah berpotensi bahaya. "Segera laporkan ke PLN apabila mengetahui ada kondisi yang tidak aman, khususnya di area yang dekat dengan jaringan listrik PLN," katanya.