Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta kepala sekolah dan guru melakukan upaya kesiapsiagaan potensi bencana banjir di lingkungan sekolah.
"Pihak sekolah juga harus segera melapor ketika ada potensi banjir di lingkungan sekolah, agar dapat segera ditindaklanjuti," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Selasa.
Hal tersebut disampaikan karena adanya empat sekolah yang terdampak banjir akibat cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi dan merata yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dan akibatnya sekolah terpaksa meliburkan siswa meskipun sedang melaksanakan ujian semester ganjil.
Tiga dari empat sekolah terdampak banjir tersebut di antaranya, SDN 3 dan SDN 26 Ampenan dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter sehingga masuk ke ruang kelas, serta SMPN 19 Mataram.
Baca juga: Dua sekolah di Kota Mataram diliburkan akibat banjir
Dikatakan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan pihak sekolah selama cuaca ekstrem, pihaknya telah menyebar surat edaran ke semua sekolah baik tingkat TK, SD, maupun SMP negeri/swasta se-Kota Mataram.
Dalam surat edaran itu, sekolah diminta waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
Dengan menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian bersama, masyarakat sekitar serta pihak terkait dalam pencegahan, pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.
"Selain itu, potensi pohon tumbang di sekitar sekolah juga perlu diwaspadai," katanya.
Baca juga: Normalisasi masif dilakukan di Lingkar Selatan Mataram guna cegah banjir
Terkait dengan itu, pihak sekolah diminta berpartisipasi dalam melaporkan potensi dampak bencana di lingkungan sekolah ke Dinas Pendidikan.
"Laporan itu sebagai acuan kami, untuk dikoordinasikan dengan Tim Penanggulangan Bencana Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Normalisasi saluran Lingkar Selatan untuk antisipasi banjir di Mataram
Baca juga: KPU evakuasi logistik antisipasi ancaman banjir susulan di Mataram