Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk kendaraan yang bergerak menuju kawasan objek wisata.

Kepala Satlantas Polresta Mataram Komisaris Polisi Bowo Tri Handoko di Mataram, Sabtu, mengatakan, pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalan sekitar lokasi wisata.

"Jadi, rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalur ini akan diterapkan dengan melihat kondisi kepadatan lalu lintas," kata Bowo.

Personel yang bertugas juga akan mengawasi kelengkapan pengendara saat berkendara. Pelanggaran lalu lintas juga menjadi prioritas pengamanan.

"Yang tidak pakai helm, bonceng tiga, dan 'pick-up' bawa penumpang di bagian belakang itu tidak boleh. Melanggar, kami tindak. Karena itu jelas membahayakan jiwa," ujarnya.

Bowo mengakui bahwa pengamanan arus lalu lintas di wilayah hukum Polresta Mataram ini memang sengaja diprioritaskan untuk kawasan objek wisata.

Khususnya, jalur menuju kawasan Senggigi dan Batu Layar yang berada di Kabupaten Lombok Barat, dan di sepanjang Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.

Hal itu disiapkan karena lokasi-lokasi tersebut kerap menjadi pilihan masyarakat untuk berwisata di akhir pekan libur lebaran yang nantinya akan bersamaan dengan perayaan Lebaran Ketupat pada Senin (9/5).

Seperti perayaan di tahun-tahun sebelumnya, perayaan Lebaran Ketupat di kawasan objek wisata ini banyak diminati masyarakat. bukan hanya yang berdomisili di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Namun juga banyak yang datang dari kabupaten lainnya.

Untuk itu, Polresta Mataram meningkatkan pengamanan objek wisata. Kepala Bagian Operasional Polresta Mataram Komisaris Polisi I Gede Sumandra memastikan bahwa pihaknya mengantisipasi segala bentuk ancaman dan gangguan.

"Semua kita antisipasi, selain kemacetan arus lalu lintas, tindak kriminal dan penyebaran COVID-19 tetap jadi atensi," kata Sumandra.

Sumandra mengatakan, peningkatan pengamanan ini turut menerjunkan seluruh personel jajaran polsek tingkat kecamatan. Begitu juga dengan mengaktifkan personel yang bertugas di pos pantau di kawasan objek wisata.

"Pos pantau ini yang nantinya diisi oleh personel terpadu, dari TNI, Polri dan pemerintah. Mereka akan memantau penerapan protokol kesehatan dan memberi imbauan warga untuk tetap waspada terhadap barang bawaan," ujarnya.

Perayaan Lebaran Ketupat bagi masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok ini akan berlangsung di akhir Operasi Ketupat Rinjani 2022. Perayaannya, tepat sepekan setelah Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah berlangsung.

 

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024