Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram Mohan Roliskana meminta panitia bimbingan manasik bagi 401 calon haji asal daerah itu mencari biro perjalanan haji dan umrah yang sudah memberangkatkan jamaah saat pandemi COVID-19, untuk dihadirkan memberikan materi manasik.
"Tujuannya agar mereka bisa memberikan gambaran kondisi terkini termasuk regulasi pelaksanaan ibadah baik di Mekkah maupun di Madinah," katanya di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam kegiatan pembukaan bimbingan manasik haji gratis bagi 401 calon haji asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dilaksanakan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Mataram.
Informasinya, kata dia, pelaksanaan ibadah di Mekkah dan Madinah selama pandemi COVID-19 memiliki regulasi terhadap penyesuaian dan pembatasan, termasuk penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
"Saya bahkan dapat informasi, untuk masuk ke Mekkah harus menggunakan barkode atau sejenisnya. Jadi ini perlu di tahu jamaah agar bisa menyesuaikan, dan semoga jamaah semua sudah melek informasi teknologi," katanya.
Baca juga: Kemenag Mataram mengingatkan calon haji sudah vaksinasi "booster"
Terkait dengan itu, ia berharap, jamaah dapat memaksimalkan kegiatan bimbingan manasik yang akan diberikan selama delapan hari ke depan di masing-masing kecamatan.
"Jangan jadikan manasik ini sebagai beban, melainkan ikhtiar mendapatkan ilmu agar kita mampu melaksanakan ibadah haji secara maksimal. Apalagi para pematerinya para tuan guru yang memiliki banyak pengalaman," katanya.
Dia mengatakan selain akan memanfaatkan bimbingan manasik haji, jamaah juga akan mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait hal-hal teknis seperti bagaimana tata cara selama berada di dalam pesawat sebab jamaah akan berada sekitar 10-12 jam di pesawat.
Misalkan, bagaimana cara mencari tempat duduk, menaruh barang, berkomunikasi dengan pramugari atau pramugara bahkan sampai bagaimana menggunakan alat-alat di toilet.
"Dalam toilet banyak menggunakan fitur-fitur atau simbol, sehingga jamaah perlu mendapatkan gambaran teknis penggunaannya. Di toilet pesawat tidak pakai air tapi angin," kata dia.
Baca juga: Kemenag meminta JCH Mataram tak masuk kuota pemberangkatan 2022 bersabar
Ia mengimbau jamaah agar bisa tetap menjaga kekompakan selama berada di Tanah Suci, menjaga silaturahim, serta kesehatan.
"Sebelum berangkat jamaah jaga kesehatan agar saat berangkat semua jamaah dalam kondisi prima dan sehat," katanya.
Dia juga bersyukur setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan jamaah haji, tahun ini kembali diberangkatkan, sedangkan Kota Mataram mendapat kuota terbanyak di antara 10 kabupaten/kota se-NTB, sebanyak 401 orang dari total 2.042 calon haji se-NTB.
"Ini berkat doa dan energi positif dari semua jamaah," katanya.
"Tujuannya agar mereka bisa memberikan gambaran kondisi terkini termasuk regulasi pelaksanaan ibadah baik di Mekkah maupun di Madinah," katanya di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam kegiatan pembukaan bimbingan manasik haji gratis bagi 401 calon haji asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dilaksanakan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Mataram.
Informasinya, kata dia, pelaksanaan ibadah di Mekkah dan Madinah selama pandemi COVID-19 memiliki regulasi terhadap penyesuaian dan pembatasan, termasuk penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
"Saya bahkan dapat informasi, untuk masuk ke Mekkah harus menggunakan barkode atau sejenisnya. Jadi ini perlu di tahu jamaah agar bisa menyesuaikan, dan semoga jamaah semua sudah melek informasi teknologi," katanya.
Baca juga: Kemenag Mataram mengingatkan calon haji sudah vaksinasi "booster"
Terkait dengan itu, ia berharap, jamaah dapat memaksimalkan kegiatan bimbingan manasik yang akan diberikan selama delapan hari ke depan di masing-masing kecamatan.
"Jangan jadikan manasik ini sebagai beban, melainkan ikhtiar mendapatkan ilmu agar kita mampu melaksanakan ibadah haji secara maksimal. Apalagi para pematerinya para tuan guru yang memiliki banyak pengalaman," katanya.
Dia mengatakan selain akan memanfaatkan bimbingan manasik haji, jamaah juga akan mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait hal-hal teknis seperti bagaimana tata cara selama berada di dalam pesawat sebab jamaah akan berada sekitar 10-12 jam di pesawat.
Misalkan, bagaimana cara mencari tempat duduk, menaruh barang, berkomunikasi dengan pramugari atau pramugara bahkan sampai bagaimana menggunakan alat-alat di toilet.
"Dalam toilet banyak menggunakan fitur-fitur atau simbol, sehingga jamaah perlu mendapatkan gambaran teknis penggunaannya. Di toilet pesawat tidak pakai air tapi angin," kata dia.
Baca juga: Kemenag meminta JCH Mataram tak masuk kuota pemberangkatan 2022 bersabar
Ia mengimbau jamaah agar bisa tetap menjaga kekompakan selama berada di Tanah Suci, menjaga silaturahim, serta kesehatan.
"Sebelum berangkat jamaah jaga kesehatan agar saat berangkat semua jamaah dalam kondisi prima dan sehat," katanya.
Dia juga bersyukur setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan jamaah haji, tahun ini kembali diberangkatkan, sedangkan Kota Mataram mendapat kuota terbanyak di antara 10 kabupaten/kota se-NTB, sebanyak 401 orang dari total 2.042 calon haji se-NTB.
"Ini berkat doa dan energi positif dari semua jamaah," katanya.