Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Aparat Gabungan TNI-POLRI bersama Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta peserta Latsitarda Nusantara Kompi B Elang melakukan kegiatan penghijauan di eks tambang emas ilegal atau Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Prabu Dundang, Desa Prabu, Kecamatan Pujut.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa mengatakan kegiatan penghijauan itu merupakan upaya penyelamatan lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan melalui konservasi tanah, air serta penghijauan.

"Ini salah satu upaya untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan supaya tetap hijau dan asri," katanya.

Bumi saat ini mengalami ancaman global yang serius seperti banjir, erosi, tanah longsor dan hilangnya beberapa jenis flora dan fauna, kebakaran lahan dan hutan serta bertambahnya penduduk dan penambangan liar. Sehingga dibutuhkan penataan kembali ekosistem tumbuhan yang telah rusak dengan melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.

"Kawasan ini harus kita jaga dan lestarikan bersama untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Jumlah pohon yang ditanam sebanyak 500 bibit yang terdiri dari bibit pohon Klengkeng, pohon nangka dan pohon mangga yang ditanam di tiga Lokasi bekas tambang liar yang berada di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Prabu Dundang.

"Kawasan ini merupakan eks tambang emas ilegal, sehingga kita hijaukan kembali," katanya.

Kapolres juga menyampaikan bahwa kegiatan penghijauan yang dilaksanakan tersebut sebagai upaya mempertahankan kesuburan tanah, kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya lahan kritis yang di antaranya sebagai upaya mencegah erosi dan banjir serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

"Kita imbau masyarakat juga ikut menjaga kawasan Gunung Prabu ini," katanya.

Sementara itu Danki B Latsitarda AKP Avani Erliansyah mengatakan, bahwa suatu kehormatan bisa bergabung dalam kegiatan penghijauan tersebut dengan harapan kegiatan itu bukan hanya asal tanam, akan tetapi bisa dinikmati beberapa tahun kemudian oleh masyarakat.

"Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat ke depannya," katanya.
 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024