Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menyatakan, kegiatan Rinjani 100 Ultra atau lari lintas alam di gunung Rinjani, Lombok yang digelar tanggal 3-5 Juni 2022, di ikuti oleh 756 peserta dari 29 negara termasuk Indonesia.
"Rinjani 100 Ultra di NTB kembali digelar. Ajang ini merupakan ajang ke -7 setelah tertunda selama 3 tahun akibat gempa dan pandemi COVID-19," kata Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy dalam keterangan tertulisnya di Selong, Kamis.
Kegiatan lomba lari Internasional ini direncanakan sebelum pandemi, sekarang pandemi COVID-19 telah menurun drastis sehingga bisa menyelenggarakan kegiatan apapun yang dapat menimbulkan keramaian.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, pemerintah daerah bersama penyelenggara telah melakukan berbagai persiapan dan rapat koordinasi. Selain itu, Lombok Timur mendapat sertifikasi Eliminasi Malaria yakni ada Enam desa yaitu Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Suela, Montong Gading, dan Jerowaru sebagai daerah endemis telah dinyatakan bebas dari Malaria.
"Dengan begitu peserta tidak perlu lagi mengkhawatirkan tertular malaria saat berlomba nanti," katanya.
Pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut dengan memberikan fasilitas seoptimal mungkin, mulai dari fasilitas kesehatan, hiburan, hingga pendukung lainnya. Bupati berharap kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan aman, tertib dan sukses. Memastikan kesiapan tim Pemda Bupati rencananya akan meninjau langsung lokasi dan melepas peserta kategori 162 Km esoknya.
“Hari Jumat (3/6) saya akan melepas pelari kategori 162 dari Belanting. Kategori ini adalah yang paling bergengsi," katanya.
Race Director Rinjani 100 Florenciano Hendricus Mutter mengurai titik lokasi yang akan dilewati oleh para peserta. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah daerah kendati mengakui para pelari ultra sejati nya terbiasa dengan fasilitas yang minim.
Sementara itu, Founder Rinjani 100 Hendra Wijaya menggambarkan bahwa setiap jalur yang akan dilewati peserta sangat sulit. Tidak saja ketahanan fisik, mental pun diuji dengan waktu lari yang ditentukan 50 jam.
Dari lima kategori yang tersedia, yaitu 162, 119, 75, 36, dan 27, kategori yang paling banyak peminatnya adalah kategori 36 Km dengan jumlah peserta mencapai 400 peserta.
"Dari aspek pariwisata ajang ini patut dibanggakan, karena peserta nya lebih banyak dan umum," katanya.
"Rinjani 100 Ultra di NTB kembali digelar. Ajang ini merupakan ajang ke -7 setelah tertunda selama 3 tahun akibat gempa dan pandemi COVID-19," kata Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy dalam keterangan tertulisnya di Selong, Kamis.
Kegiatan lomba lari Internasional ini direncanakan sebelum pandemi, sekarang pandemi COVID-19 telah menurun drastis sehingga bisa menyelenggarakan kegiatan apapun yang dapat menimbulkan keramaian.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, pemerintah daerah bersama penyelenggara telah melakukan berbagai persiapan dan rapat koordinasi. Selain itu, Lombok Timur mendapat sertifikasi Eliminasi Malaria yakni ada Enam desa yaitu Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Suela, Montong Gading, dan Jerowaru sebagai daerah endemis telah dinyatakan bebas dari Malaria.
"Dengan begitu peserta tidak perlu lagi mengkhawatirkan tertular malaria saat berlomba nanti," katanya.
Pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut dengan memberikan fasilitas seoptimal mungkin, mulai dari fasilitas kesehatan, hiburan, hingga pendukung lainnya. Bupati berharap kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan aman, tertib dan sukses. Memastikan kesiapan tim Pemda Bupati rencananya akan meninjau langsung lokasi dan melepas peserta kategori 162 Km esoknya.
“Hari Jumat (3/6) saya akan melepas pelari kategori 162 dari Belanting. Kategori ini adalah yang paling bergengsi," katanya.
Race Director Rinjani 100 Florenciano Hendricus Mutter mengurai titik lokasi yang akan dilewati oleh para peserta. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah daerah kendati mengakui para pelari ultra sejati nya terbiasa dengan fasilitas yang minim.
Sementara itu, Founder Rinjani 100 Hendra Wijaya menggambarkan bahwa setiap jalur yang akan dilewati peserta sangat sulit. Tidak saja ketahanan fisik, mental pun diuji dengan waktu lari yang ditentukan 50 jam.
Dari lima kategori yang tersedia, yaitu 162, 119, 75, 36, dan 27, kategori yang paling banyak peminatnya adalah kategori 36 Km dengan jumlah peserta mencapai 400 peserta.
"Dari aspek pariwisata ajang ini patut dibanggakan, karena peserta nya lebih banyak dan umum," katanya.