Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan kendaraan pengangkut sampah dari PT Bank NTB Syariah berupa dua mobil pikap untuk penanganan sampah di daerah itu.
Bantuan diterima langsung Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dari Manager Divisi Dana dan Jasa PT Bank NTB Syariah Adi Santoso didampingi Pimpinan Kantor Cabang Utama Pejanggik I Nengah Candrawati di Halaman Kantor Wali Kota Mataram, Senin.
Selain menerima bantuan dari Bank NTB Syariah, Wali Kota Mohan Roliskana yang antara lain didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram M. Kemal Islam itu, juga menerima satu mobil pikap, dua kendaraan roda tiga, dan dua "dump truck" dari Anggota Fraksi Partai Golkar, serta empat "dump truck" sebagai tambahan armada operasional kebersihan dari pengadaan DLH Kota Mataram.
"Harapannya, tambahan kendaraan operasional pengangkut sampah dapat dipergunakan untuk memperlancar pengangkutan sampah dari setiap tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Wali Kota Mohan Roliskana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram M. Kemal Islam mengatakan pemanfaatan tambahan kendaraan operasional pengangkut sampah tersebut akan dioptimalkan untuk penanganan sampah di enam kecamatan di Kota Mataram.
Untuk pengangkutan, katanya, dilakukan dengan maksimal dan semua sampah TPS yang ada di kota tetap diangkut dengan rutin sehingga tidak ada penumpukan.
"Kalau persoalan pengangkutan setiap hari saya maksimalkan, di mana ada sampah kita angkut," katanya.
Bahkan, pihaknya mulai menyisir sampah yang ada di tengah lingkungan yang sesungguhnya bukan tugas LH.
"Tapi karena ada permintaan dari camat, lurah atau kepala lingkungan, petugas kami siap turun membantu," kata dia.
Kemal menilai program pemilihan sampah di tingkat lingkungan efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Hasil evaluasi pembuangan sampah ke TPA, saya melihat terjadi penurunan dari 200 ton per hari sekarang bisa 180 ton per hari," katanya.
Menurutnya, penurunan volume sampah harian itu dipengaruhi beberapa hal yakni program pemilahan sampah dari rumah tangga yang sudah gencar mulai membuahkan hasil dan jumlah produksi sampah yang menurun karena penurunan aktivitas masyarakat.
"Tapi saya lebih melihat pemilahan sampah di tingkat lingkungan yang sudah mulai maksimal," katanya.
Dengan demikian, Kemal mengklaim sosialisasi pemilahan sampah di tengah masyarakat berhasil.
Selain itu, aktivitas rumah tangga selama Bulan Puasa ini dilihat berkurang sehingga memengaruhi produksi sampah.
"Saya juga sedang coba pelajari pengurangan sampah ini disebabkan apa. Tapi menurut saya karena memang sosialisasi kita tentang pemilahan sampah di rumah tangga yang cukup berhasil," katanya.
Bantuan diterima langsung Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dari Manager Divisi Dana dan Jasa PT Bank NTB Syariah Adi Santoso didampingi Pimpinan Kantor Cabang Utama Pejanggik I Nengah Candrawati di Halaman Kantor Wali Kota Mataram, Senin.
Selain menerima bantuan dari Bank NTB Syariah, Wali Kota Mohan Roliskana yang antara lain didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram M. Kemal Islam itu, juga menerima satu mobil pikap, dua kendaraan roda tiga, dan dua "dump truck" dari Anggota Fraksi Partai Golkar, serta empat "dump truck" sebagai tambahan armada operasional kebersihan dari pengadaan DLH Kota Mataram.
"Harapannya, tambahan kendaraan operasional pengangkut sampah dapat dipergunakan untuk memperlancar pengangkutan sampah dari setiap tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Wali Kota Mohan Roliskana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram M. Kemal Islam mengatakan pemanfaatan tambahan kendaraan operasional pengangkut sampah tersebut akan dioptimalkan untuk penanganan sampah di enam kecamatan di Kota Mataram.
Untuk pengangkutan, katanya, dilakukan dengan maksimal dan semua sampah TPS yang ada di kota tetap diangkut dengan rutin sehingga tidak ada penumpukan.
"Kalau persoalan pengangkutan setiap hari saya maksimalkan, di mana ada sampah kita angkut," katanya.
Bahkan, pihaknya mulai menyisir sampah yang ada di tengah lingkungan yang sesungguhnya bukan tugas LH.
"Tapi karena ada permintaan dari camat, lurah atau kepala lingkungan, petugas kami siap turun membantu," kata dia.
Kemal menilai program pemilihan sampah di tingkat lingkungan efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Hasil evaluasi pembuangan sampah ke TPA, saya melihat terjadi penurunan dari 200 ton per hari sekarang bisa 180 ton per hari," katanya.
Menurutnya, penurunan volume sampah harian itu dipengaruhi beberapa hal yakni program pemilahan sampah dari rumah tangga yang sudah gencar mulai membuahkan hasil dan jumlah produksi sampah yang menurun karena penurunan aktivitas masyarakat.
"Tapi saya lebih melihat pemilahan sampah di tingkat lingkungan yang sudah mulai maksimal," katanya.
Dengan demikian, Kemal mengklaim sosialisasi pemilahan sampah di tengah masyarakat berhasil.
Selain itu, aktivitas rumah tangga selama Bulan Puasa ini dilihat berkurang sehingga memengaruhi produksi sampah.
"Saya juga sedang coba pelajari pengurangan sampah ini disebabkan apa. Tapi menurut saya karena memang sosialisasi kita tentang pemilahan sampah di rumah tangga yang cukup berhasil," katanya.