Lombok Barat (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memberikan edukasi manfaat penggunaan kompor listrik ramah lingkungan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan wisata kuliner pantai Tanjung Bias, Kabupaten Lombok Barat.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Ampenan, Zazit Bustomi, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu, mengatakan edukasi tersebut merupakan salah satu bentuk kampanye electrifying lifestyle, sebuah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan.
Ia menjelaskan tujuan utama PLN terus mendorong konversi kompor gas menjadi kompor induksi di kalangan rumah tangga dan pelaku usaha adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan karena bersih, aman dan praktis.
"Bersih karena tidak mengeluarkan asap sehingga penggunaannya ramah lingkungan. Praktis karena hanya perlu bongkar pasang tabung gas, namun cukup menghubungkan dengan listrik, maka kompor sudah bisa digunakan," katanya.
Menurut dia, penggunaan kompor induksi juga aman karena tidak menggunakan api, dan hanya memanaskan bagian yang bersentuhan dengan alat masak sehingga dapat terhindar hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran gas ataupun terkena luka bakar.
Zazit juga menjelaskan kepada masyarakat, tidak perlu khawatir dengan kecukupan daya di rumahnya apabila ke kompor induksi. Masyarakat bisa melakukan proses tambah daya dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile. "Saat ini, PLN memiliki program promo tambah daya “Nyaman Kompor Induksi”. Cukup bayar 150 ribu, bisa langsung tambah daya dengan syarat memiliki kompor induksi," ujarnya.
Ibu Sri, salah satu pemilik usaha kuliner di pantai Tanjung Bias, yang langsung melakukan demo memasak bersama tim PLN, mengakui ketertarikannya untuk mengganti kompor gas di rumahnya dengan kompor induksi.
Baca juga: PLN menggandeng Polda NTB optimalkan pemanfaatan limbah PLTU
"Dengan langsung praktik hari ini, saya jadi tertarik karena ramah lingkungan. Proses menggoreng juga lebih gampang. Ada juga fitur untuk merebus, semuanya ada. Jadi mungkin saya akan menggunakan kompor induksi di rumah," ucapnya. PLN mendukung konversi kompor LPG ke kompor induksi untuk menekan defisit transaksi berjalan (CAD) akibat impor LPG.
Menurut perhitungan PLN, pengalihan energi impor ke energi listrik untuk 30 juta penerima manfaat akan menghemat Rp 27,3 triliun selama empat tahun. Angka penghematan itu berasal dari penghematan impor LPG sebesar Rp 25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp 1,4 triliun.
"Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor LPG ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Ampenan, Zazit Bustomi, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu, mengatakan edukasi tersebut merupakan salah satu bentuk kampanye electrifying lifestyle, sebuah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan.
Ia menjelaskan tujuan utama PLN terus mendorong konversi kompor gas menjadi kompor induksi di kalangan rumah tangga dan pelaku usaha adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan karena bersih, aman dan praktis.
"Bersih karena tidak mengeluarkan asap sehingga penggunaannya ramah lingkungan. Praktis karena hanya perlu bongkar pasang tabung gas, namun cukup menghubungkan dengan listrik, maka kompor sudah bisa digunakan," katanya.
Menurut dia, penggunaan kompor induksi juga aman karena tidak menggunakan api, dan hanya memanaskan bagian yang bersentuhan dengan alat masak sehingga dapat terhindar hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran gas ataupun terkena luka bakar.
Zazit juga menjelaskan kepada masyarakat, tidak perlu khawatir dengan kecukupan daya di rumahnya apabila ke kompor induksi. Masyarakat bisa melakukan proses tambah daya dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile. "Saat ini, PLN memiliki program promo tambah daya “Nyaman Kompor Induksi”. Cukup bayar 150 ribu, bisa langsung tambah daya dengan syarat memiliki kompor induksi," ujarnya.
Ibu Sri, salah satu pemilik usaha kuliner di pantai Tanjung Bias, yang langsung melakukan demo memasak bersama tim PLN, mengakui ketertarikannya untuk mengganti kompor gas di rumahnya dengan kompor induksi.
Baca juga: PLN menggandeng Polda NTB optimalkan pemanfaatan limbah PLTU
"Dengan langsung praktik hari ini, saya jadi tertarik karena ramah lingkungan. Proses menggoreng juga lebih gampang. Ada juga fitur untuk merebus, semuanya ada. Jadi mungkin saya akan menggunakan kompor induksi di rumah," ucapnya. PLN mendukung konversi kompor LPG ke kompor induksi untuk menekan defisit transaksi berjalan (CAD) akibat impor LPG.
Menurut perhitungan PLN, pengalihan energi impor ke energi listrik untuk 30 juta penerima manfaat akan menghemat Rp 27,3 triliun selama empat tahun. Angka penghematan itu berasal dari penghematan impor LPG sebesar Rp 25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp 1,4 triliun.
"Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor LPG ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.