Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang yang berpeluang menerjang wilayah lima pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari ke depan.
"Angin kencang dengan potensi bisa mencapai di atas 20 knot atau lebih dari 35 km/jam berpeluang melanda Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Alor, dan Pulau Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini potensi cuaca di wilayah NTT selama tiga hari (14-16 Juni) ke depan. Agung menjelaskan NTT yang sudah memasuki musim kemarau selalu identik atau kadang disertai dengan hembusan angin yang lebih kencang.
Baca juga: 100 nelayan di NTB mengikuti sekolah lapang cuaca
Baca juga: BMKG: Sejumlah provinsi di Indonesia hari ini berpotensi hujan lebat
Hal ini disebabkan karena posisi geografis wilayah NTT yang berada dekat Australia atau Bumi Belahan Selatan (BBS) yang banyak terbentuk daerah-daerah bertekanan udara tinggi. Wilayah NTT terutama di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba akan lebih sering menerima tarikan masa udara dari BBS menuju Bumi Belahan Utara (BBU) tanpa hambatan.
"Angin kencang dengan potensi bisa mencapai di atas 20 knot atau lebih dari 35 km/jam berpeluang melanda Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Alor, dan Pulau Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini potensi cuaca di wilayah NTT selama tiga hari (14-16 Juni) ke depan. Agung menjelaskan NTT yang sudah memasuki musim kemarau selalu identik atau kadang disertai dengan hembusan angin yang lebih kencang.
Baca juga: 100 nelayan di NTB mengikuti sekolah lapang cuaca
Baca juga: BMKG: Sejumlah provinsi di Indonesia hari ini berpotensi hujan lebat
Hal ini disebabkan karena posisi geografis wilayah NTT yang berada dekat Australia atau Bumi Belahan Selatan (BBS) yang banyak terbentuk daerah-daerah bertekanan udara tinggi. Wilayah NTT terutama di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba akan lebih sering menerima tarikan masa udara dari BBS menuju Bumi Belahan Utara (BBU) tanpa hambatan.