Mataram (ANTARA) - Aparat kepolisian menangkap seorang pria terduga pencuri spesialis pembobol rumah toko (ruko) yang kerap beraksi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram Komisaris Polisi Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Rabu, mengungkapkan pria tersebut berinisial M (25), asal Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
"Jadi keberadaan yang bersangkutan ini berhasil kami dapatkan setelah identitasnya terungkap melalui pemeriksaan bukti lapangan, salah satunya dari CCTV," kata Kadek Adi.
Lokasi kamera CCTV yang menjadi awal mula polisi berhasil menangkap M pada Rabu (22/6) dini hari itu berada di ruko yang dibobol di Cakranegara, Kota Mataram.
"Itu kejadiannya pada 10 Juni 2022. Korban pemilik ruko melapor dan kami menindaklanjuti melalui proses penyelidikan," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap sedikitnya 26 ruko yang sudah pernah dibobol pelaku. Pelaku mengaku kerap menjalankan aksi saat dini hari.
"Sebanyak 26 ruko itu bukan hanya di Mataram, tetapi ada pula di wilayah lain, Pulau Lombok," ucap dia.
Kadek Adi memastikan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap M. Ada dugaan M tidak hanya menjalankan aksi seorang diri melainkan secara berkelompok.
"Jadi pelaku sekarang sudah ditahan dan pemeriksaan masih berjalan, pengembangan kami lakukan dari pemetaan keterangannya," kata Kadek Adi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram Komisaris Polisi Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Rabu, mengungkapkan pria tersebut berinisial M (25), asal Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
"Jadi keberadaan yang bersangkutan ini berhasil kami dapatkan setelah identitasnya terungkap melalui pemeriksaan bukti lapangan, salah satunya dari CCTV," kata Kadek Adi.
Lokasi kamera CCTV yang menjadi awal mula polisi berhasil menangkap M pada Rabu (22/6) dini hari itu berada di ruko yang dibobol di Cakranegara, Kota Mataram.
"Itu kejadiannya pada 10 Juni 2022. Korban pemilik ruko melapor dan kami menindaklanjuti melalui proses penyelidikan," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap sedikitnya 26 ruko yang sudah pernah dibobol pelaku. Pelaku mengaku kerap menjalankan aksi saat dini hari.
"Sebanyak 26 ruko itu bukan hanya di Mataram, tetapi ada pula di wilayah lain, Pulau Lombok," ucap dia.
Kadek Adi memastikan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap M. Ada dugaan M tidak hanya menjalankan aksi seorang diri melainkan secara berkelompok.
"Jadi pelaku sekarang sudah ditahan dan pemeriksaan masih berjalan, pengembangan kami lakukan dari pemetaan keterangannya," kata Kadek Adi.