Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Seorang oknum kepala desa (Kades) di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat inisial HS diduga hamili istri warganya, sehingga warga melakukan aksi demo di depan rumahnya untuk meminta pertanggungjawabannya.
"Diduga hamili istri dari keluarganya, sehingga diamankan di Polsek Praya Barat Daya," kata Budi salah seorang warga Desa Darek.
Terpisah, Kapolsek Praya Barat Daya Iptu Samsul Bahri yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus dugaan asusila yang diprotes warga tersebut.
"Kita amankan sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi di masyarakat," katanya.
Dugaan kasus pencabulan ini terungkap ketika perempuan Bunga (30) (Red" Nama samaran) yang diduga dihamili oknum Kades tersebut melahirkan di Klinik. Sedangkan suaminya baru enam bulan pulang dari luar negeri, sehingga suami korban yang tidak lain merupakan keluarga dari oknum kades tersebut tidak terima dan marah ke rumah oknum kades tersebut.
Warga yang ada di TKP, juga ikut melakukan aksi demo di rumah oknum Kades tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Selanjutnya setelah anggota mendapatkan informasi langsung turun dan mengamankan oknum kades tersebut.
"Masih kita dalami dulu, kita telah minta pihak korban untuk membuat laporan," katanya.
Pihaknya masih belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh, karena kasus ini masih dugaan dan penyidik belum melakukan pemeriksaan kepada kedua belah pihak baik itu korban.
"Korban baru selesai melahirkan dan masih menjalani perawatan di Klinik. Benar tidaknya itu tergantung dari hasil tes DNA nantinya," katanya.
"Diduga hamili istri dari keluarganya, sehingga diamankan di Polsek Praya Barat Daya," kata Budi salah seorang warga Desa Darek.
Terpisah, Kapolsek Praya Barat Daya Iptu Samsul Bahri yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus dugaan asusila yang diprotes warga tersebut.
"Kita amankan sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi di masyarakat," katanya.
Dugaan kasus pencabulan ini terungkap ketika perempuan Bunga (30) (Red" Nama samaran) yang diduga dihamili oknum Kades tersebut melahirkan di Klinik. Sedangkan suaminya baru enam bulan pulang dari luar negeri, sehingga suami korban yang tidak lain merupakan keluarga dari oknum kades tersebut tidak terima dan marah ke rumah oknum kades tersebut.
Warga yang ada di TKP, juga ikut melakukan aksi demo di rumah oknum Kades tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Selanjutnya setelah anggota mendapatkan informasi langsung turun dan mengamankan oknum kades tersebut.
"Masih kita dalami dulu, kita telah minta pihak korban untuk membuat laporan," katanya.
Pihaknya masih belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh, karena kasus ini masih dugaan dan penyidik belum melakukan pemeriksaan kepada kedua belah pihak baik itu korban.
"Korban baru selesai melahirkan dan masih menjalani perawatan di Klinik. Benar tidaknya itu tergantung dari hasil tes DNA nantinya," katanya.