Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengatakan dalam sebulan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 telah dikunjungi atau ditonton langsung oleh 1,5 juta orang yang berasal dari berbagai daerah.
"Pesta Kesenian Bali yang digelar secara 'live' di masa pandemi telah berjalan lancar dan mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak," kata Arya Sugiartha saat membacakan laporannya pada Penutupan PKB ke-44 di Denpasar, Minggu malam.
Ia menambahkan, berdasarkan hitung manual oleh panitia pada pintu-pintu masuk, dalam sebulan penyelenggaraan PKB (12 Juni-10 Juli 2022), jumlah total pengunjung PKB 2022 mencapai 1.507.103 orang, dengan rata-rata 50.237 orang per hari.
Pengunjung paling banyak terjadi pada Minggu (19/6) bertepatan dengan Rahina Umanis Kuningan, yaitu mencapai 120.177 orang. "Meskipun jumlah pengunjung PKB sangat besar, namun syukur ternyata tetap tertib dan patuh pada protokol kesehatan, terutama tetap disiplin mengenakan masker," ujar mantan Rektor ISI Denpasar itu.
Menurut Arya Sugiartha, sebagai salah satu penanda Bali Era Baru, PKB tahun 2022 digelar dengan sejumlah pembaharuan dan peningkatan kualitas tata kelola. Dilaksanakan dengan penuh tantangan dalam mengadaptasi kebiasaan baru, PKB 2022 memberi peluang kepada seniman dan budayawan serta memberi hiburan kepada masyarakat.
Kemudian, ajang Jantra Tradisi Bali (JTB) dan Bali World Culture Celebration (BWCC) sebagai bagian dari PKB Era Baru berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Jantra Tradisi Bali menunjukkan Pemerintah Provinsi Bali telah hadir dalam penguatan dan pemajuan berbagai tradisi dan kearifan lokal Bali.
Baca juga: Topeng Panca Sanggar Sarining Sunari di PKB
Sedangkan Bali World Culture Celebration (BWCC) yang diikuti oleh 13 peserta dari 7 negara, mendapat apresiasi internasional sebagai pembuktian Bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia (Bali Padma Bhuwana).
Kemudian tema PKB 2022 "Danu Kerthi Huluning Amreta" telah teraplikasi dengan baik melalui reka cipta karya seni yang semuanya bertutur tentang pemuliaan dan penyucian air sebagai sumber kehidupan.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengucap syukur karena perhelatan PKB tahun 2022 telah berlangsung dengan baik, lancar, sukses, meriah, serta berkualitas. Gubernur Koster pun beberapa kali menyempatkan untuk hadir langsung bersama keluarga menonton agenda PKB antara lain menonton Parade Gong Kebyar sebanyak enam kali yakni Duta Kabupaten Gianyar, Jembrana, Badung, Buleleng, Karangasem, dan Bangli. Serta menonton pergelaran Gong Kebyar Legendaris dan Arja sebanyak dua kali.
"Titiang (saya) sebenarnya sangat berkeinginan untuk menyaksikan langsung Parade Gong Kebyar Duta seluruh kota dan kabupaten, namun pada saat bersamaan ada tugas penting yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pertemuan Presidensi G20," ujarnya.
Baca juga: Sembilan pengabdi seni di Bali menerima Adi Sewaka Nugraha
Selain mengapresiasi pementasan kesenian, Koster pun mengapresiasi penyelenggaraan pameran IKM/UMKM menampilkan beragam produk lokal hasil seni kerajinan krama (masyarakat( Bali yang berkualitas dengan harga pantas serta berdaya saing.
Ditata dengan tampilan yang apik, elegan, dan indah, sehingga pengunjung menjadi nyaman dan terpikat untuk belanja. Ia pun mendapat laporan, omzet penjualan/transaksi Pameran IKM/UMKM mencapai Rp10 miliar lebih. Pesta Kesenian Bali tahun ini, juga menghadirkan cukup banyak pedagang kuliner Khas Bali, yang ternyata hasil penjualannya dilaporkan mencapai Rp3 miliar lebih.
"Bagi titiang, hasil penjualan IKM/UMKM dan pedagang kuliner sungguh mengagetkan, membanggakan, dan membahagiakan kita semua," ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Gubernur Koster menjelaskan, sejak tahun 2019 telah melakukan berbagai upaya pembaharuan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali antara lain dengan memberlakukan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Pembaharuan meliputi keselarasan tema dengan materi sajian, pengayaan materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola. Serta tahun ini PKB diselenggarakan sekaligus dengan Jantra Tradisi Bali dan Bali World Cultural Celebration (BWCC).
Khusus untuk tema PKB tahun ini Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan, Koster mengamati bahwa tema telah diaktualisasikan dengan cukup konsisten dalam karya seni oleh para peserta pawai dan saat pergelaran seni selama Pesta Kesenian Bali berlangsung.
Yang tidak kalah membanggakan, penampilan "sekaa-sekaa sebunan" yang merupakan basis seniman di desa adat, terbukti mampu tampil sangat kreatif, inovatif, menarik, memukau, sekaligus menginspirasi. PKB ke-44 ditutup oleh Gubernur Bali Wayan Koster, sekaligus diluncurkan tema PKB ke-45 tahun 2023 yakni "Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban". Sebagai sajian pamungkas, dipersembahkan sendratari dengan lakon "Tirtha Mahottama" garapan SMKN 3 Sukawati berkolaborasi dengan Sanggar Seni Kokar Bali.
"Pesta Kesenian Bali yang digelar secara 'live' di masa pandemi telah berjalan lancar dan mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak," kata Arya Sugiartha saat membacakan laporannya pada Penutupan PKB ke-44 di Denpasar, Minggu malam.
Ia menambahkan, berdasarkan hitung manual oleh panitia pada pintu-pintu masuk, dalam sebulan penyelenggaraan PKB (12 Juni-10 Juli 2022), jumlah total pengunjung PKB 2022 mencapai 1.507.103 orang, dengan rata-rata 50.237 orang per hari.
Pengunjung paling banyak terjadi pada Minggu (19/6) bertepatan dengan Rahina Umanis Kuningan, yaitu mencapai 120.177 orang. "Meskipun jumlah pengunjung PKB sangat besar, namun syukur ternyata tetap tertib dan patuh pada protokol kesehatan, terutama tetap disiplin mengenakan masker," ujar mantan Rektor ISI Denpasar itu.
Menurut Arya Sugiartha, sebagai salah satu penanda Bali Era Baru, PKB tahun 2022 digelar dengan sejumlah pembaharuan dan peningkatan kualitas tata kelola. Dilaksanakan dengan penuh tantangan dalam mengadaptasi kebiasaan baru, PKB 2022 memberi peluang kepada seniman dan budayawan serta memberi hiburan kepada masyarakat.
Kemudian, ajang Jantra Tradisi Bali (JTB) dan Bali World Culture Celebration (BWCC) sebagai bagian dari PKB Era Baru berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Jantra Tradisi Bali menunjukkan Pemerintah Provinsi Bali telah hadir dalam penguatan dan pemajuan berbagai tradisi dan kearifan lokal Bali.
Baca juga: Topeng Panca Sanggar Sarining Sunari di PKB
Sedangkan Bali World Culture Celebration (BWCC) yang diikuti oleh 13 peserta dari 7 negara, mendapat apresiasi internasional sebagai pembuktian Bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia (Bali Padma Bhuwana).
Kemudian tema PKB 2022 "Danu Kerthi Huluning Amreta" telah teraplikasi dengan baik melalui reka cipta karya seni yang semuanya bertutur tentang pemuliaan dan penyucian air sebagai sumber kehidupan.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengucap syukur karena perhelatan PKB tahun 2022 telah berlangsung dengan baik, lancar, sukses, meriah, serta berkualitas. Gubernur Koster pun beberapa kali menyempatkan untuk hadir langsung bersama keluarga menonton agenda PKB antara lain menonton Parade Gong Kebyar sebanyak enam kali yakni Duta Kabupaten Gianyar, Jembrana, Badung, Buleleng, Karangasem, dan Bangli. Serta menonton pergelaran Gong Kebyar Legendaris dan Arja sebanyak dua kali.
"Titiang (saya) sebenarnya sangat berkeinginan untuk menyaksikan langsung Parade Gong Kebyar Duta seluruh kota dan kabupaten, namun pada saat bersamaan ada tugas penting yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pertemuan Presidensi G20," ujarnya.
Baca juga: Sembilan pengabdi seni di Bali menerima Adi Sewaka Nugraha
Selain mengapresiasi pementasan kesenian, Koster pun mengapresiasi penyelenggaraan pameran IKM/UMKM menampilkan beragam produk lokal hasil seni kerajinan krama (masyarakat( Bali yang berkualitas dengan harga pantas serta berdaya saing.
Ditata dengan tampilan yang apik, elegan, dan indah, sehingga pengunjung menjadi nyaman dan terpikat untuk belanja. Ia pun mendapat laporan, omzet penjualan/transaksi Pameran IKM/UMKM mencapai Rp10 miliar lebih. Pesta Kesenian Bali tahun ini, juga menghadirkan cukup banyak pedagang kuliner Khas Bali, yang ternyata hasil penjualannya dilaporkan mencapai Rp3 miliar lebih.
"Bagi titiang, hasil penjualan IKM/UMKM dan pedagang kuliner sungguh mengagetkan, membanggakan, dan membahagiakan kita semua," ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Gubernur Koster menjelaskan, sejak tahun 2019 telah melakukan berbagai upaya pembaharuan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali antara lain dengan memberlakukan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Pembaharuan meliputi keselarasan tema dengan materi sajian, pengayaan materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola. Serta tahun ini PKB diselenggarakan sekaligus dengan Jantra Tradisi Bali dan Bali World Cultural Celebration (BWCC).
Khusus untuk tema PKB tahun ini Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan, Koster mengamati bahwa tema telah diaktualisasikan dengan cukup konsisten dalam karya seni oleh para peserta pawai dan saat pergelaran seni selama Pesta Kesenian Bali berlangsung.
Yang tidak kalah membanggakan, penampilan "sekaa-sekaa sebunan" yang merupakan basis seniman di desa adat, terbukti mampu tampil sangat kreatif, inovatif, menarik, memukau, sekaligus menginspirasi. PKB ke-44 ditutup oleh Gubernur Bali Wayan Koster, sekaligus diluncurkan tema PKB ke-45 tahun 2023 yakni "Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban". Sebagai sajian pamungkas, dipersembahkan sendratari dengan lakon "Tirtha Mahottama" garapan SMKN 3 Sukawati berkolaborasi dengan Sanggar Seni Kokar Bali.