Mataram (ANTARA) - Sebanyak 1.000 atlet dari 30 negara akan mengikuti lomba Iron Man di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 8 Oktober 2022.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal, mengatakan kegiatan tersebut sebelumnya telah direncanakan pada 2020-2021. Namun harus tertunda akibat pandemi COVID-19, sehingga baru ini dilaksanakan pada Oktober 2022.
"Kegiatan ini mengambil start dan finish di Holiday Resort, Senggigi, Lombok Barat. Selain Lombok Barat, kegiatan ini melewati dua daerah lain Kota Mataram dan Lombok Tengah," ujarnya di Mataram, Rabu.
Faozal mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sangat mendukung kegiatan tingkat dunia tersebut. Terlebih lagi Iron Man digelar di kawasan wisata Senggigi, yang merupakan destinasi yang sempat 'terpukul' akibat pandemi COVID-19.
"Pada prinsipnya Pemprov NTB mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Karena sempat tertunda sejak dua tahun terakhir," katanya.
Executive Director Indonesia Sport dan Management (ISM), Arie Sukirno, mengatakan Lombok terpilih menjadi lokasi kegiatan internasional tersebut setelah sebelumnya Toba, Sumatera Utara gagal menjadi tuan rumah.
"Karena di Toba, lokasi dan hotel belum memadai, sehingga Iron Man dialihkan di Lombok," ujarnya.
Ia mengatakan, ajang yang menggabungkan tiga kegiatan olahraga renang, sepeda dan lari tersebut akan diikuti 1.000 peserta dari 30 negara.
"Mereka akan mengikuti rangkaian mulai dari renang sepanjang 1,9 kilometer, sepeda dengan jarak 90 kilometer dan marathon dengan jarak 21 kilometer," Arie.
Menurut Arie, sebelum kegiatan Iron Man ditunda akibat pandemi COVID-19 melanda Indonesia, sudah ada 500 peserta yang mendaftar.
"Sejak tahun sebelumnya kita sudah ada 500 peserta mendaftar, namun karena pandemi pendaftaran pun ditutup. Nah baru tahun ini tepatnya Mei 2022 dibuka lagi," katanya.
Ketua Pengrov Federasi Triathlon Indonesia (FTI) NTB, Baiq Elok Megawati, mengatakan kegiatan tersebut juga untuk menarik minat masyarakat NTB menggandrungi olahraga triathlon, sehingga diharapkan banyak bibit potensial yang nantinya bisa mewakili NTB baik nasional maupun internasional.
"Kami mendukung biar ajang ini dilaksanakan dengan bagus. Peserta luar negeri akan senang dan ada keinginan balik ke Lombok," ujarnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) NTB, Awanadhi Aswinabawa, mengatakan setelah pandemi, semua daerah berlomba-lomba mempromosikan pariwisata mereka, terutama di bidang "sport tourism" atau wisata olahraga. Kabar baiknya, NTB satu langkah lebih maju dengan daerah lain, setelah MotoGP, WSBK dan MXGP.
"Kita melihat kompetisi pariwisata regional sangat ketat. Usai pandemi semua berlomba salah satunya sport tourism. Kita sudah menang satu langkah setelah MotoGP dan lainnya kemarin," katanya.
Dia menjelaskan, Iron Man merupakan kasta tertinggi dari triathlon. Setara dengan MotoGP untuk balapan motor dan Formula 1 untuk mobil.
"Kasta tertinggi Triatlon adalah Iron Man. Ini peluang emas NTB menjadi tuan rumah yang baik," ujarnya.
Awan mengatakan Iron Man dapat mendongkrak okupansi hotel di wilayah Senggigi dengan estimasi kamar terisi per hari sebanyak 600 selama tiga hari.
General Manager Holiday Resort, I Ketut Murta Jaya K, mengatakan sebagai lokasi kegiatan, Holiday Resort sangat ideal. Karena memiliki luas 15 hektare dengan didukung "landscape" yang menarik.
"Ini merupakan ekstra motivasi membangkitkan Senggigi. Ada 2.000 room di Senggigi. Sangat layak untuk dijadikan tempat ajang Iron Man," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal, mengatakan kegiatan tersebut sebelumnya telah direncanakan pada 2020-2021. Namun harus tertunda akibat pandemi COVID-19, sehingga baru ini dilaksanakan pada Oktober 2022.
"Kegiatan ini mengambil start dan finish di Holiday Resort, Senggigi, Lombok Barat. Selain Lombok Barat, kegiatan ini melewati dua daerah lain Kota Mataram dan Lombok Tengah," ujarnya di Mataram, Rabu.
Faozal mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sangat mendukung kegiatan tingkat dunia tersebut. Terlebih lagi Iron Man digelar di kawasan wisata Senggigi, yang merupakan destinasi yang sempat 'terpukul' akibat pandemi COVID-19.
"Pada prinsipnya Pemprov NTB mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Karena sempat tertunda sejak dua tahun terakhir," katanya.
Executive Director Indonesia Sport dan Management (ISM), Arie Sukirno, mengatakan Lombok terpilih menjadi lokasi kegiatan internasional tersebut setelah sebelumnya Toba, Sumatera Utara gagal menjadi tuan rumah.
"Karena di Toba, lokasi dan hotel belum memadai, sehingga Iron Man dialihkan di Lombok," ujarnya.
Ia mengatakan, ajang yang menggabungkan tiga kegiatan olahraga renang, sepeda dan lari tersebut akan diikuti 1.000 peserta dari 30 negara.
"Mereka akan mengikuti rangkaian mulai dari renang sepanjang 1,9 kilometer, sepeda dengan jarak 90 kilometer dan marathon dengan jarak 21 kilometer," Arie.
Menurut Arie, sebelum kegiatan Iron Man ditunda akibat pandemi COVID-19 melanda Indonesia, sudah ada 500 peserta yang mendaftar.
"Sejak tahun sebelumnya kita sudah ada 500 peserta mendaftar, namun karena pandemi pendaftaran pun ditutup. Nah baru tahun ini tepatnya Mei 2022 dibuka lagi," katanya.
Ketua Pengrov Federasi Triathlon Indonesia (FTI) NTB, Baiq Elok Megawati, mengatakan kegiatan tersebut juga untuk menarik minat masyarakat NTB menggandrungi olahraga triathlon, sehingga diharapkan banyak bibit potensial yang nantinya bisa mewakili NTB baik nasional maupun internasional.
"Kami mendukung biar ajang ini dilaksanakan dengan bagus. Peserta luar negeri akan senang dan ada keinginan balik ke Lombok," ujarnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) NTB, Awanadhi Aswinabawa, mengatakan setelah pandemi, semua daerah berlomba-lomba mempromosikan pariwisata mereka, terutama di bidang "sport tourism" atau wisata olahraga. Kabar baiknya, NTB satu langkah lebih maju dengan daerah lain, setelah MotoGP, WSBK dan MXGP.
"Kita melihat kompetisi pariwisata regional sangat ketat. Usai pandemi semua berlomba salah satunya sport tourism. Kita sudah menang satu langkah setelah MotoGP dan lainnya kemarin," katanya.
Dia menjelaskan, Iron Man merupakan kasta tertinggi dari triathlon. Setara dengan MotoGP untuk balapan motor dan Formula 1 untuk mobil.
"Kasta tertinggi Triatlon adalah Iron Man. Ini peluang emas NTB menjadi tuan rumah yang baik," ujarnya.
Awan mengatakan Iron Man dapat mendongkrak okupansi hotel di wilayah Senggigi dengan estimasi kamar terisi per hari sebanyak 600 selama tiga hari.
General Manager Holiday Resort, I Ketut Murta Jaya K, mengatakan sebagai lokasi kegiatan, Holiday Resort sangat ideal. Karena memiliki luas 15 hektare dengan didukung "landscape" yang menarik.
"Ini merupakan ekstra motivasi membangkitkan Senggigi. Ada 2.000 room di Senggigi. Sangat layak untuk dijadikan tempat ajang Iron Man," katanya.