Jakarta (ANTARA) - Tim bola basket Indonesia menelan kekalahan telak 58-108 dari China pada babak playoff FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Senin.
Kekalahan dengan selisih 50 angka ini sekaligus membuat harapan Indonesia tampil di Piala Dunia FIBA 2023 pupus. Sebab, skuad Merah Putih gagal memenuhi syarat lolos ke babak delapan besar di FIBA Asia Cup 2022.
Dalam pertandingan kali ini, pelatih Milos Pejic menurunkan starter Marques Terrell Bolden, Andakara Prastawa Dhyaksa, Abraham Damar Grahita, Brandon van Dorn Jawato, dan Derrick Michael Xzavierro. Sedangkan China mengawali pertandingan dengan Mingxuan Hu, Minghui Sun, Rui Zhao, Quan Gu, dan Zhelin Wang.
Baca juga: Pebasket Jusuf Nurkic tetap bersama Blazers
Sejak awal, Indonesia langsung tertinggal dari China yang membuka keunggulan melalui tembakan tiga angka Rui Zhao. Bolden sempat menyamakan skor dengan lemparan serupa. Namun China kembali memimpin berkat free throw Mingxuan Hu. Sejak itu, Negeri Tirai Bambu terus menambah pundi-pundi poin hingga menutup kuarter pertama dengan 29 poin, meninggalkan Indonesia yang hanya mencetak 11 angka.
Pada kuarter pertama ini, skuad Merah Putih melakukan turnover sebanyak enam kali. Rinciannya Andakara Prastawa dua kali dan sisanya Derrick, Agassi Yeshe Goantara, Abraham Damar masing-masing satu kesalahan.
Situasi tak berubah memasuki kuarter kedua. Bahkan, Indonesia kecolongan sembilan poin secara beruntun hingga tertinggal 38-11 ketika kuarter kedua berjalan empat menit. Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui tembakan dua angka Abraham Damar dan dua poin dari free throw Arki.
Namun situasi tersebut tak berlangsung lama. China kemudian kembali mendominasi pertandingan hingga menutup kuarter kedua dengan mencetak 30 poin. Sedangkan Indonesia 10 poin. China makin menjauh 59-21.
Baca juga: Mental China jatuh karena tertinggal pada paruh pertama
Selepas turun minum, tim asuhan Milos Pejic mencoba mengubah permainan. Mereka tampil lebih agresif dan memperkecil selisih skor menjadi 44-77 setelah pada fase ini mencetak skor lebih banyak yakni 23 poin, sementara China 18.
Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama. Pada kuarter keempat, Indonesia kembali kesulitan menjebol pertahan China. Bolden dan kawan-kawan hanya mampu mencetak 14 poin. Sedangkan China melanjutkan dominasinya dengan mencetak 31 angka. Hasil akhir, China membantai Indonesia dengan skor 108-58.
Dalam pertandingan ini Quan Gu menjadi pencetak skor terbanyak untuk China dengan 23 angka, kemudian Mingxuan Hu dengan 14 poin, serta Rui Zhao dan Qi Zhou masing-masing 13 poin. Sedangkan dari kubu Indonesia, Bolden berkontribusi besar dengan 21 angka, disusul Brandon Jawato dengan 10 poin. Berdasarkan statistik, China dan Indonesia juga sama-sama melakukan 15 turnover sepanjang berlangsungnya pertandingan.
Hasil ini membuat langkah Indonesia terhenti di FIBA Asia Cup 2022. Lebih dari itu, China membuat Indonesia hanya akan menjadi penonton saat menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023.
Kekalahan dengan selisih 50 angka ini sekaligus membuat harapan Indonesia tampil di Piala Dunia FIBA 2023 pupus. Sebab, skuad Merah Putih gagal memenuhi syarat lolos ke babak delapan besar di FIBA Asia Cup 2022.
Dalam pertandingan kali ini, pelatih Milos Pejic menurunkan starter Marques Terrell Bolden, Andakara Prastawa Dhyaksa, Abraham Damar Grahita, Brandon van Dorn Jawato, dan Derrick Michael Xzavierro. Sedangkan China mengawali pertandingan dengan Mingxuan Hu, Minghui Sun, Rui Zhao, Quan Gu, dan Zhelin Wang.
Baca juga: Pebasket Jusuf Nurkic tetap bersama Blazers
Sejak awal, Indonesia langsung tertinggal dari China yang membuka keunggulan melalui tembakan tiga angka Rui Zhao. Bolden sempat menyamakan skor dengan lemparan serupa. Namun China kembali memimpin berkat free throw Mingxuan Hu. Sejak itu, Negeri Tirai Bambu terus menambah pundi-pundi poin hingga menutup kuarter pertama dengan 29 poin, meninggalkan Indonesia yang hanya mencetak 11 angka.
Pada kuarter pertama ini, skuad Merah Putih melakukan turnover sebanyak enam kali. Rinciannya Andakara Prastawa dua kali dan sisanya Derrick, Agassi Yeshe Goantara, Abraham Damar masing-masing satu kesalahan.
Situasi tak berubah memasuki kuarter kedua. Bahkan, Indonesia kecolongan sembilan poin secara beruntun hingga tertinggal 38-11 ketika kuarter kedua berjalan empat menit. Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui tembakan dua angka Abraham Damar dan dua poin dari free throw Arki.
Namun situasi tersebut tak berlangsung lama. China kemudian kembali mendominasi pertandingan hingga menutup kuarter kedua dengan mencetak 30 poin. Sedangkan Indonesia 10 poin. China makin menjauh 59-21.
Baca juga: Mental China jatuh karena tertinggal pada paruh pertama
Selepas turun minum, tim asuhan Milos Pejic mencoba mengubah permainan. Mereka tampil lebih agresif dan memperkecil selisih skor menjadi 44-77 setelah pada fase ini mencetak skor lebih banyak yakni 23 poin, sementara China 18.
Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama. Pada kuarter keempat, Indonesia kembali kesulitan menjebol pertahan China. Bolden dan kawan-kawan hanya mampu mencetak 14 poin. Sedangkan China melanjutkan dominasinya dengan mencetak 31 angka. Hasil akhir, China membantai Indonesia dengan skor 108-58.
Dalam pertandingan ini Quan Gu menjadi pencetak skor terbanyak untuk China dengan 23 angka, kemudian Mingxuan Hu dengan 14 poin, serta Rui Zhao dan Qi Zhou masing-masing 13 poin. Sedangkan dari kubu Indonesia, Bolden berkontribusi besar dengan 21 angka, disusul Brandon Jawato dengan 10 poin. Berdasarkan statistik, China dan Indonesia juga sama-sama melakukan 15 turnover sepanjang berlangsungnya pertandingan.
Hasil ini membuat langkah Indonesia terhenti di FIBA Asia Cup 2022. Lebih dari itu, China membuat Indonesia hanya akan menjadi penonton saat menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023.