Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Polsek Kawasan Mandalika melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk pemulangan dua nelayan Nusa Tenggara Timur yang ditemukan mengapung di tengah laut oleh nelayan Desa Awang, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kita telah untuk berkoordinasi dengan kepala Dinas Sosial terkait proses pemulangannya," kata Kapolsek Kawasan Mandalika AKP I Made Dimas Widyantara dalam keterangan tertulis di Praya, Rabu.
Identitas kedua nelayan tersebut, atas nama Lucas Lucigadi (27) dan Leonard Dagetuka (18), keduanya berasal dari Desa Kolrae, Kecamatan Saburae, NTT. Kedua nelayan tersebut masih dalam kondisi hidup dan sehat setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Desa persiapan Awang, Kecamatan Pujut.
"Pihak Dinas Sosial telah membuat surat pengantar dan permohonan kepada Dinas Sosial Provinsi NTB untuk memulangkan ke dua nelayan tersebut ke daerah asalnya," katanya.
Peristiwa itu bermula ketika kedua nelayan berangkat melaut pada tanggal 3 Juli 2022, sekitar pukul 17.00 Wita menggunakan perahu (sampan kecil) dengan kejauhan sekitar tiga mil atau lima kilometer di laut Flores, untuk melakukan penjaringan ikan terbang.
"Setelah sampai tujuan, mesin perahu mengalami kerusakan dan tidak bisa hidup, sehingga kedua nelayan tidak bisa kembali ke darat," katanya.
Dalam kurun waktu 3-11 Juli 2022 kedua nelayan berdiam diri di atas perahu. Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi serta angin kencang menyebabkan perahu karam.
Kedua nelayan hanya menggunakan busa sebagai pelampung untuk bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Mereka tiba tiba melihat kapal nelayan sedang mencari ikan. Kedua nelayan melambaikan tangan serta berteriak meminta pertolongan.
"Seketika itu juga terlihat oleh nakhoda Kapal Taqwa Ilahi atas nama Ridwan asal Desa Awang, sehingga langsung diberikan bantuan serta dievakuasi ke atas kapal dan diberikan pertolongan," katanya.
Nakhoda kapal dan kru memberikan perawatan dan makanan kepada kedua nelayan. Sesampai di Dermaga Awang, mereka menghubungi anggota Pos TNI Angkatan Laut untuk mengevakuasi korban dan berkoordinasi dengan Polsek Kawasan Mandalika.
"Polsek Kawasan Mandalika langsung berkoordinasi dengan pihak puskesmas mengenai pemulihan kesehatan serta dengan pihak TNI AL untuk bisa menghubungi keluarga yang ada di NTT," katanya.
"Kita telah untuk berkoordinasi dengan kepala Dinas Sosial terkait proses pemulangannya," kata Kapolsek Kawasan Mandalika AKP I Made Dimas Widyantara dalam keterangan tertulis di Praya, Rabu.
Identitas kedua nelayan tersebut, atas nama Lucas Lucigadi (27) dan Leonard Dagetuka (18), keduanya berasal dari Desa Kolrae, Kecamatan Saburae, NTT. Kedua nelayan tersebut masih dalam kondisi hidup dan sehat setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Desa persiapan Awang, Kecamatan Pujut.
"Pihak Dinas Sosial telah membuat surat pengantar dan permohonan kepada Dinas Sosial Provinsi NTB untuk memulangkan ke dua nelayan tersebut ke daerah asalnya," katanya.
Peristiwa itu bermula ketika kedua nelayan berangkat melaut pada tanggal 3 Juli 2022, sekitar pukul 17.00 Wita menggunakan perahu (sampan kecil) dengan kejauhan sekitar tiga mil atau lima kilometer di laut Flores, untuk melakukan penjaringan ikan terbang.
"Setelah sampai tujuan, mesin perahu mengalami kerusakan dan tidak bisa hidup, sehingga kedua nelayan tidak bisa kembali ke darat," katanya.
Dalam kurun waktu 3-11 Juli 2022 kedua nelayan berdiam diri di atas perahu. Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi serta angin kencang menyebabkan perahu karam.
Kedua nelayan hanya menggunakan busa sebagai pelampung untuk bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Mereka tiba tiba melihat kapal nelayan sedang mencari ikan. Kedua nelayan melambaikan tangan serta berteriak meminta pertolongan.
"Seketika itu juga terlihat oleh nakhoda Kapal Taqwa Ilahi atas nama Ridwan asal Desa Awang, sehingga langsung diberikan bantuan serta dievakuasi ke atas kapal dan diberikan pertolongan," katanya.
Nakhoda kapal dan kru memberikan perawatan dan makanan kepada kedua nelayan. Sesampai di Dermaga Awang, mereka menghubungi anggota Pos TNI Angkatan Laut untuk mengevakuasi korban dan berkoordinasi dengan Polsek Kawasan Mandalika.
"Polsek Kawasan Mandalika langsung berkoordinasi dengan pihak puskesmas mengenai pemulihan kesehatan serta dengan pihak TNI AL untuk bisa menghubungi keluarga yang ada di NTT," katanya.