Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menunggu realisasi program dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) nelayan di Bintaro.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Senin, mengatakan usulan tambahan pembangunan Rusunawa Bintaro sudah dilakukan, bahkan rencananya akan dibangun tahun 2024, tapi mungkin karena kabinet baru sehingga masih dilakukan koordinasi dan konsolidasi anggaran dengan jajaran pejabat.
"Kami berharap rencana pembangunan tambahan Rusunawa Bintaro untuk nelayan yang sudah diusulkan ketika masih menjadi Kementerian PUPR, bisa terealisasi," katanya.
Data Disperkim Kota Mataram menyebutkan pada tahun 2024 rencana pembangunan tambahan Rusunawa Bintaro sudah dialokasikan anggaran sekitar Rp24 miliar untuk satu menara.
Baca juga: Kualitas jalan menuju Rusunawa Nelayan Bintaro Mataram ditingkatkan
Anggaran tersebut, lanjutnya, belum termasuk anggaran pendamping dari Pemkot Mataram yang harus menyiapkan fasilitas pendukung, seperti pengurukan lahan, listrik, air bersih, pagar keliling, serta akses jalan masuk.
"Pembuatan akses jalan saat ini sudah selesai di buka sesuai dengan komitmen Pemkot Mataram," katanya.
Pembangunan rusunawa di Bintaro dimaksudkan untuk mengakomodasi puluhan nelayan yang masih tinggal di sempadan pantai dan yang tinggal hunian sementara (huntara) setelah direlokasi karena terdampak abrasi pantai.
"Target kami setelah mereka tinggal di rusunawa, nelayan bisa lebih aman dan nyaman dari potensi gelombang pasang," katanya.
Baca juga: Nelayan di sempadan pantai Mataram dapat bantuan tambahan rusunawa Bintaro
Menurutnya, proses pembangunan rusunawa itu sama dengan rusunawa-rusunawa sebelumnya karena Pemkot Mataram sifatnya menerima barang jadi.
"Berbagai proses tender dan pekerjaan dilaksanakan pemerintah pusat. Setelah jadi, barulah diserahterimakan ke kita," katanya.
Menurut rencana, dengan anggaran Rp24 miliar itu, kata dia, satu menara rusunawa di Bintaro akan dibangun sama dengan tahap pertama yakni dengan bentuk fisik tiga lantai, 44 kamar tipe 36, fasilitas dua kamar tidur, satu kamar tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi.
Baca juga: Pemkot Mataram resmikan Rusunawa Nelayan Bintaro
Bangun fisik rusunawa itu dilengkapi dengan mebler, antara lain lemari, kursi dan tempat tidur. Jadi nelayan yang pindah tinggal bawa diri dan perabotan dapur, sebab semua sudah lengkap sesuai standar rumah layak huni.
"Jadi nelayan yang menempati Rusunawa Bintaro tinggal masuk tanpa harus membawa banyak perabot rumah tangga," katanya.
Baca juga: Puluhan KK masuk daftar menunggu rusunawa nelayan Bintaro Mataram