Mataram (ANTARA) - Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal mengelar “Mataram Fair” untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal pasca COVID-19.
"Mataram Fair akan dilaksanakan selama empat hari, 15-18 September 2022 mendatang," kata Ketua HIPMI Kota Mataram, H Ricky Hartono Putra dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di pelataran Lombok Epicentrum Mall (LEM) dengan berbagai macam kegiatan mulai dari bazaar murah untuk seluruh brand, fashion show, pemilihan "terune dedare", duta wirausaha, pasar rakyat UMKM serta ada sale besar-besaran.
Selain itu, produk-produk yang akan dipamerkan pada Mataram Fair diantaranya, properti, otomotif dan fashion. Kegiatan transaksi juga akan dilakukan secara digital. Salah satunya melalui QRIS. Mataram Fair diadopsi dari kegiatan Jakarta Fair yang dilaksanakan baru-baru ini.
"Ada 50 stand yang disiapkan," katanya.
Ia mengatakan selama sebulan penyelenggaraan Jakarta Fair, transaksi mencapai Rp7,3 triliun. Tentu nilai tersebut tidak kecil, apalagi jika perputaran uang di tempat, tidak keluar.
Kegiatan Mataram Fair ini sudah juga dikonsultasikan ke Pemkot Mataram, ke Bank Indonesia dan asosiasi dunia usaha lainnya. Saat ini ekonomi dunia tengah terganggu karena terjadinya kenaikan harga-harga.
"Di satu sisi, Bank Indonesia sendiri menjalankan fungsinya menjaga stabilitas ekonomi dengan menahan laju inflasi," katanya.
Ia mengatakan, Mataram Fair akan melibatkan UMKM lokal, berbagai jenis produk, sehingga target perputaran uang Rp15 miliar. Sehingga pentingnya memperbanyak ajang yang melibatkan UMKM atau usaha-usaha lokal.
"Ekonomi masyarakat akan tumbuh," katanya.
"Mataram Fair akan dilaksanakan selama empat hari, 15-18 September 2022 mendatang," kata Ketua HIPMI Kota Mataram, H Ricky Hartono Putra dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di pelataran Lombok Epicentrum Mall (LEM) dengan berbagai macam kegiatan mulai dari bazaar murah untuk seluruh brand, fashion show, pemilihan "terune dedare", duta wirausaha, pasar rakyat UMKM serta ada sale besar-besaran.
Selain itu, produk-produk yang akan dipamerkan pada Mataram Fair diantaranya, properti, otomotif dan fashion. Kegiatan transaksi juga akan dilakukan secara digital. Salah satunya melalui QRIS. Mataram Fair diadopsi dari kegiatan Jakarta Fair yang dilaksanakan baru-baru ini.
"Ada 50 stand yang disiapkan," katanya.
Ia mengatakan selama sebulan penyelenggaraan Jakarta Fair, transaksi mencapai Rp7,3 triliun. Tentu nilai tersebut tidak kecil, apalagi jika perputaran uang di tempat, tidak keluar.
Kegiatan Mataram Fair ini sudah juga dikonsultasikan ke Pemkot Mataram, ke Bank Indonesia dan asosiasi dunia usaha lainnya. Saat ini ekonomi dunia tengah terganggu karena terjadinya kenaikan harga-harga.
"Di satu sisi, Bank Indonesia sendiri menjalankan fungsinya menjaga stabilitas ekonomi dengan menahan laju inflasi," katanya.
Ia mengatakan, Mataram Fair akan melibatkan UMKM lokal, berbagai jenis produk, sehingga target perputaran uang Rp15 miliar. Sehingga pentingnya memperbanyak ajang yang melibatkan UMKM atau usaha-usaha lokal.
"Ekonomi masyarakat akan tumbuh," katanya.