Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan dalam aspek ekonomi akan memberikan dampak positif terhadap pola asuh anak.
"Dalam bilateral meeting dengan Inggris, kita angkat isu menjadikan perempuan berdaya dari aspek ekonomi karena akan memberikan dampak positif terhadap isu-isu yang dialami perempuan, misalnya parenting," ujar Ketua Umum G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment (MCWE), Lenny N. Rosalin di Bali, Rabu.
Di sela konferensi G20 MCWE itu, ia menyampaikan, pertemuan bilateral itu dilakukan oleh Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati dengan Menteri untuk Perempuan Inggris Baroness Stedman-Scott.
Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan, dengan memberdayakan perempuan dalam aspek ekonomi maka membuat penghasilan dalam keluarga meningkat sehingga dapat memberikan pendidikan dan makanan yang lebih baik untuk anak-anaknya.
Selain itu, lanjut dia, meningkatnya pendapatan perempuan juga dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah pekerja anak, dan mencegah perkawinan anak. Dalam kesempatan itu, Lenny juga mengatakan, Menteri PPPA menyampaikan inisiasi yang dilakukan Indonesia yakni desa ramah perempuan dan peduli anak.
"Dan Menteri Inggris menyambut baik pertukaran program-program positif di Indonesia bisa di-share ke Inggris dan juga sebaliknya," kata Lenny yang juga Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA.
Baca juga: Menteri PPPA sebut ekonomi digital dorong UMKM wanita makin kompetitif
Baca juga: NTB-PPPA sinergi membangun perlindungan anak daerah rawan bencana
Selain dengan Inggris, Kementerian PPPA juga melakukan pertemuan bilateral dengan Uni Eropa. Uni Eropa merupakan salah satu mitra dalam mendukung program pemberdayaan hak perempuan, perlindungan hak perempuan, juga pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak-anak.
"Kita sepakat melakukan kerja sama lebih erat lagi dengan Uni Eropa, program akan segera kita susun dan pertajam untuk kemudian segera kita wujudkan, ada sifatnya yang melanjutkan dan yang baru," tuturnya.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Inggris dan Uni Eropa, Kementerian PPPA juga melakukan pertemuan dengan Australia dan sejumlah negara lainnya seperti Kanada dalam rangka memberdayakan perempuan dan perlindungan anak.
"Dalam bilateral meeting dengan Inggris, kita angkat isu menjadikan perempuan berdaya dari aspek ekonomi karena akan memberikan dampak positif terhadap isu-isu yang dialami perempuan, misalnya parenting," ujar Ketua Umum G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment (MCWE), Lenny N. Rosalin di Bali, Rabu.
Di sela konferensi G20 MCWE itu, ia menyampaikan, pertemuan bilateral itu dilakukan oleh Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati dengan Menteri untuk Perempuan Inggris Baroness Stedman-Scott.
Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan, dengan memberdayakan perempuan dalam aspek ekonomi maka membuat penghasilan dalam keluarga meningkat sehingga dapat memberikan pendidikan dan makanan yang lebih baik untuk anak-anaknya.
Selain itu, lanjut dia, meningkatnya pendapatan perempuan juga dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah pekerja anak, dan mencegah perkawinan anak. Dalam kesempatan itu, Lenny juga mengatakan, Menteri PPPA menyampaikan inisiasi yang dilakukan Indonesia yakni desa ramah perempuan dan peduli anak.
"Dan Menteri Inggris menyambut baik pertukaran program-program positif di Indonesia bisa di-share ke Inggris dan juga sebaliknya," kata Lenny yang juga Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA.
Baca juga: Menteri PPPA sebut ekonomi digital dorong UMKM wanita makin kompetitif
Baca juga: NTB-PPPA sinergi membangun perlindungan anak daerah rawan bencana
Selain dengan Inggris, Kementerian PPPA juga melakukan pertemuan bilateral dengan Uni Eropa. Uni Eropa merupakan salah satu mitra dalam mendukung program pemberdayaan hak perempuan, perlindungan hak perempuan, juga pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak-anak.
"Kita sepakat melakukan kerja sama lebih erat lagi dengan Uni Eropa, program akan segera kita susun dan pertajam untuk kemudian segera kita wujudkan, ada sifatnya yang melanjutkan dan yang baru," tuturnya.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Inggris dan Uni Eropa, Kementerian PPPA juga melakukan pertemuan dengan Australia dan sejumlah negara lainnya seperti Kanada dalam rangka memberdayakan perempuan dan perlindungan anak.