Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan pelatihan kerja bagi perempuan rawan ekonomi sosial (PRSE), agar mereka bisa membuka lapangan kerja secara mandiri.
"Jenis pelatihan kerja yang akan kami laksanakan antara lain pembuatan kue kering, berbagai olahan ikan, dan rice bowl yang saat ini sedang naik daun," kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Rabu.
Untuk melaksanakan kegiatan itu, Dinsos saat ini sedang melakukan penjaringan calon PRSE sebagai peserta pelatihan kerja melalui enam kecamatan se-Kota Mataram.
Masing-masing kecamatan diminta mengusulkan warganya yang masuk kategori PRSE untuk daftarkan. Kuota pelatihan kerja bagi PRSE lebih dari 50 orang.
Setelah ada usulan dari kecamatan, Dinsos akan melakukan verifikasi terhadap PRSE yang diajukan, dengan salah satu kriteria mereka harus masuk dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial).
"Hal itu dimaksudkan agar target pelaksanaan pelatihan bisa tepat sasaran yakni menciptakan lapangan kerja bagi PSRE, agar dapat keluar dari DTKS," katanya.
Baca juga: Dinsos Mataram tangani belasan kasus bayi dan anak terlantar
Bersamaan dengan rekrutmen pelatihan bagi PRSE, tambahnya, Dinsos Mataram juga menyiapkan pelatihan perbaikan mesin pendingin ruangan atau AC (air conditioner), dan barista dengan peserta kuota di atas 30 orang.
Untuk pelatihan perbaikan AC itu selain menyasar masyarakat yang masuk DTKS juga belasan pengamen yang terjaring oleh Satpol PP Kota Mataram karena dinilai mengganggu ketertiban umum.
"Kami sudah minta ke pihak kelurahan yang memiliki warga dan berminat ikut pelatihan perbaikan AC dan barista, agar mendaftarkan melalui kecamatan," katanya.
Baca juga: Dinsos Mataram siapkan tim monev pelatihan kerja dan bantuan peralatan PRSE
Menurutnya, kegiatan pelatihan akan dilaksanakan dalam triwulan kedua tahun 2025.
"Untuk anggaran, kami sudah siapkan hampir Rp2 miliar," katanya.
Besarnya anggaran yang disiapkan, tambah Samsul, karena setelah mendapatkan pelatihan, peserta juga akan diberikan bantuan berbagai peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pelatihan yang diambil.
"Peralatan itu sebagai modal awal mereka membuka lapangan kerja secara mandiri," katanya.
Baca juga: Dinsos Mataram siapkan layanan pengaduan bansos KPM