Dinsos Mataram siagakan dapur umum di lokasi pengungsian

id Dinas Sosial,Kota Mataram,pengungsi nelayan Ampenan,dinsos

Dinsos Mataram siagakan dapur umum di lokasi pengungsian

Mobil Dapur Umum Lapangan (Dumlap) Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tetap siaga di lokasi pengungsian  warga nelayan yang terdampak eksekusi pengosongan lahan karena warga terindikasi menempati lahan milik orang lain di Pondok Perasi Ampenan, Kota Mataram. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi NTB sampai hari ini masih menyiagakan mobil dapur umum lapangan di lokasi pengungsian warga nelayan yang terdampak eksekusi pengosongan lahan karena terindikasi menempati lahan milik orang lain di Pondok Perasi Ampenan.

"Hari ini menjadi hari ke delapan sejak kegiatan pengosongan lahan dan penyediaan fasilitas dapur umum bagi warga terdampak di lokasi pengungsian," kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Rabu.

Kegiatan pengosongan lahan di RT 8 Lingkungan Pondok Perasi, Ampenan pada Rabu (28/5/2025) dilakukan karena lahan seluas 6.200 meter persegi tersebut secara sah merupakan milik Ratna Sari Dewi berdasarkan sertifikat yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah).

Sejak hari pengosongan lahan sampai hari ini Dinsos tetap menyiagakan petugas secara bergantian sebanyak 20 orang dalam sehari yang terbagi dalam tiga sif.

Pertama sif pagi sebanyak enam orang, kemudian sif siang enam orang, dan petugas sif malam sebanyak delapan orang.

Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan fasilitas listrik bagi nelayan pengungsi

Namun demikian, katanya, hingga hari ke delapan ini petugas yang disiagakan belum melakukan aktivitas memasak untuk warga nelayan di pengungsian.

Kondisi itu dikarenakan sekitar 25 kepala keluarga (KK) yang terdampak eksekusi lahan belum menempati lokasi pengungsian yang sudah disiapkan Pemerintah Kota Mataram.

Penyediaan fasilitas dapur umum tersebut dihajatkan untuk melayani untuk memberikan makan tiga kali sehari bagi para warga nelayan yang terdampak eksekusi lahan.

Meski demikian, Dinsos harus tetap memberikan layanan sesuai dengan standar pelayanan masyarakat tersebut yang masuk kategori terdampak bencana sosial.

"Kami tidak melihat mereka salah atau benar, tetapi kalau sudah ada dampak sosial dan mengungsi harus tetap di bantu," katanya.

Baca juga: Nelayan terdampak eksekusi lahan di Mataram disiapkan tenda relokasi

Karena itulah, tenda yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram beserta aparat yang ada, harus tetap ada di lokasi.

"Selama belum ada instruksi kepala daerah untuk membongkar tenda dan menarik dapur umum, petugas tetap kami siagakan. Meskipun, tidak ada pengungsi yang datang ke lokasi apalagi untuk makan," katanya.

Menurut informasi, tambah Samsul, warga yang terdampak eksekusi lahan tidak mau menempati lokasi pengungsian yang disiapkan Pemerintah Kota Mataram, karena mereka banyak menyebar di rumah-rumah keluarga dan sanak saudara yang ada di sekitar mereka.

"Itu mungkin jadi salah satu penyebab, warga tidak tinggal di tenda pengungsian yang sudah disiapkan," katanya.

Pada Rabu (28/5) Pemerintah Kota Mataram telah menyiapkan tenda dan berbagai fasilitas umum untuk relokasi sementara nelayan yang terdampak eksekusi pengosongan lahan karena warga terindikasi menempati lahan milik orang lain.

Pembangunan tenda itu sesuai arahan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana untuk warga yang terdampak sementara dibuatkan tiga unit tenda dengan kapasitas 150 jiwa.

Tiga unit tenda itu disiapkan di lokasi Kebon Talo dilengkapi dengan dapur umum, tandon air bersih, toilet umum, dan kelengkapan lainnya.

Penempatan warga di tenda tersebut bersifat sementara, karena Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram akan membangunkan hunian sementara di samping Mushalla Rumah Susun Sederhana Sewa Bintaro dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum.

Baca juga: Nelayan di Mataram terdampak eksekusi lahan, pemkot siap fasilitasi
Baca juga: Realisasi pembangunan rusunawa nelayan Bintaro Mataram tunggu pusat

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.