Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Papua Football Academy yang baru saja ia resmikan di Jayapura, adalah buah permintaan yang disampaikan kepada PT Freeport Indonesia sejak selepas penyelenggaraan PON Papua tahun lalu.
Presiden mengaku bahwa ia sempat mengundang Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas agar berkenan membantu pengembangan sumber daya manusia di Papua, khususnya di bidang sepak bola. "Saya perintahnya habis PON bulan November tahun yang lalu, malam itu saya undang Presiden Direktur Tony Wenas. Pak Tony saya minta bantuan SDM di Papua, agar muncul talent-talent di bidang olahraga terutama sepak bola," kata Presiden dalam silaturahmi bersama karyawan PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Rabu, sebagaimana disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Menurut Presiden pengembangan akademi sepak bola tersebut ditujukan agar fasilitas olahraga yang sebelumnya sudah dibangun untuk penyelenggaraan PON di Papua tidak terbengkalai selepas ajang olahraga multievent tersebut. "Agar stadion besar yang ada di Jayapura, dan juga stadion yang ada di sini Mimika, itu semuanya bisa produktif semuanya," ujar Presiden.
Presiden menegaskan kembali bahwa Papua Football Academy diharapkan dapat memunculkan talenta-talenta sepak bola dari tanah Papua sejak usia dini. Papua Football Academy sebelumnya telah menyeleksi lebih dari 400 pendaftar dan memilih 30 anak yang akan menjadi angkatan pertama akademi sepak bola tersebut.
Presiden menitipkan harapan agar para peserta yang saat ini masih berusia 12-13 tahun bisa terus berkembang hingga menembus tim nasional di level kelompok umur baik itu U-14, U-16, dan U-19 sampai tingkat senior.
Baca juga: Presiden Jokowi akan tinjau "5G Mining" Freeport Indonesia
Baca juga: Jokowi dan Raja Mswati III saksikan MoU kerja sama ekonomi
Sebelum menghadiri silaturahmi bersama karyawan PT Freeport Indonesia di Mimika, Presiden sempat meluncurkan Papua Football Academy di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, pada Rabu pagi.
Presiden berharap agar Papua Football Academy dapat berkontribusi mengorbitkan talenta sepak bola laiknya nama-nama kesohor dari Papua seperti Rully Nere, Boaz Solossa, Ramai Rumakiek, dan Ricky Kambuaya.
Presiden mengaku bahwa ia sempat mengundang Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas agar berkenan membantu pengembangan sumber daya manusia di Papua, khususnya di bidang sepak bola. "Saya perintahnya habis PON bulan November tahun yang lalu, malam itu saya undang Presiden Direktur Tony Wenas. Pak Tony saya minta bantuan SDM di Papua, agar muncul talent-talent di bidang olahraga terutama sepak bola," kata Presiden dalam silaturahmi bersama karyawan PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Rabu, sebagaimana disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Menurut Presiden pengembangan akademi sepak bola tersebut ditujukan agar fasilitas olahraga yang sebelumnya sudah dibangun untuk penyelenggaraan PON di Papua tidak terbengkalai selepas ajang olahraga multievent tersebut. "Agar stadion besar yang ada di Jayapura, dan juga stadion yang ada di sini Mimika, itu semuanya bisa produktif semuanya," ujar Presiden.
Presiden menegaskan kembali bahwa Papua Football Academy diharapkan dapat memunculkan talenta-talenta sepak bola dari tanah Papua sejak usia dini. Papua Football Academy sebelumnya telah menyeleksi lebih dari 400 pendaftar dan memilih 30 anak yang akan menjadi angkatan pertama akademi sepak bola tersebut.
Presiden menitipkan harapan agar para peserta yang saat ini masih berusia 12-13 tahun bisa terus berkembang hingga menembus tim nasional di level kelompok umur baik itu U-14, U-16, dan U-19 sampai tingkat senior.
Baca juga: Presiden Jokowi akan tinjau "5G Mining" Freeport Indonesia
Baca juga: Jokowi dan Raja Mswati III saksikan MoU kerja sama ekonomi
Sebelum menghadiri silaturahmi bersama karyawan PT Freeport Indonesia di Mimika, Presiden sempat meluncurkan Papua Football Academy di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, pada Rabu pagi.
Presiden berharap agar Papua Football Academy dapat berkontribusi mengorbitkan talenta sepak bola laiknya nama-nama kesohor dari Papua seperti Rully Nere, Boaz Solossa, Ramai Rumakiek, dan Ricky Kambuaya.