Jakarta (ANTARA) - Program Bangkit 2022 yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka meluluskan sebanyak 2.517 mahasiswa dari 226 kampus di Tanah Air. “Pada hari ini kita mencatat sejarah penting dalam perjalanan gerakan Merdeka Belajar dimana lebih dari 3.000 mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia menjadi pelajar yang merdeka melalui program Kampus Merdeka," 
ujar Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Senin.

"Sembilan ratus (900) jam yang telah adik-adik mahasiswa berikan untuk mengikuti pelatihan yang berbasis industri di bidang teknologi, ditambah dengan kemampuan softskills, saya jamin tidak akan sia-sia,” ujarnya.
 

Hasil studi mereka tercermin dari 18.000 spesialisasi atau microcredentials di bidang Machine Learning, Mobile Development, atau Cloud Computing yang telah para peserta raih, secara keseluruhan. “Selama tiga tahun program ini telah menarik hampir 100.000 pendaftar, melatih kompetensi IT pada lebih dari 6.400 peserta, dan mengentaskan lebih dari 5.000 lulusan, di antaranya, 27 persen adalah perempuan,” ujar Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik di Google Indonesia, Putri Alam.


Jumlah itu naik sebanyak 60 persen dari tahun lalu, Bangkit 2022 diminati oleh 63.000 mahasiswa dan mahasiswi dari 32 provinsi di Indonesia. Kemudian, lewat seleksi kemampuan dan berkas administratif, sebanyak 3.100 mahasiswa dan mahasiswi terbaik diterima sebagai peserta. Mayoritas atau sebanyak 67 persen partisipan Bangkit tahun ini berasal dari kota kecil dan menengah.

Baca juga: Kemendikbudristek gandeng maestro Bali melatih Tari Legong
Baca juga: Perlu perluasan infrastruktur digital hadapi disrupsi teknologi


Dari Februari hingga Juli 2022 para peserta ini aktif mempelajari 3 keahlian utama secara daring. Pertama, kompetensi IT yang terdiri dari Machine Learning, Mobile Development, atau Cloud Computing.  Berbagai pencapaian Bangkit tahun ini salah satunya adalah berkat dedikasi lebih dari 400 kontributor dari universitas dan, utamanya, industri. Mereka membentuk peserta menjadi seorang talenta digital yang siap berkarya.

Para kontributor itu mengambil peran pengajar sebagai pengajar kelas, pembicara tamu, mentor, dan juri. Pakar industri yang sehari-harinya adalah insinyur dan karyawan dari Google, GoTo dan Traveloka (founding partners Bangkit) menyumbang 25 persen dari total keseluruhan kontributor Bangkit.
 

Tahun ini lebih dari 400 tim bersaing di Product-Based Capstone Project dan 15 terbaik memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar 140 juta dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
 

Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Diktiristek Kemendikbudristek, Sri Gunani Partiwi, menambahkan bahwa program Bangkit memberikan dampak yang signifikan untuk pembangunan bangsa
 

“ Ini merupakan hal positif karena pendaftar menunjukkan ketertarikan, dan ketertarikan menunjukkan adanya minat di dalamnya dan relatif cukup ketat dari 23.000 yang terseleksi hanya 2500,” ujar Sri Gunani. Sri Gunani juga menjelaskan internet sangat berperan dalam pekerjaan diera society 4.0 dan digitalisasi menjadi peluang baru bagi mahasiswa.

 



 


Pewarta : Indriani
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024