Mataram (ANTARA) - Unjuk rasa mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), di Jalan Udayana, Kota Mataram berjalan aman.
"Alhamdulillah dari pantauan hingga tuntas, aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung hari ini di depan Gedung DPRD NTB berlangsung aman," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto, di Mataram, Senin.
Dalam unjuk rasa seribu lebih mahasiswa yang berdatangan dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram itu, polisi berhasil mempertemukan perwakilan peserta aksi dengan pejabat legislatif.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan mahasiswa menyampaikan tuntutan terkait penolakan kenaikan harga BBM. Pihak DPRD NTB pun telah sepakat untuk meneruskan tuntutan mahasiswa tersebut ke DPR RI di Jakarta.
"Informasinya, usai pertemuan, pihak DPRD NTB langsung meneruskan tuntutan mahasiswa ke DPR RI," ujarnya lagi.
Dalam proses pengawalan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD NTB, Polda NTB menerjunkan sedikitnya 850 personel gabungan pengamanan.
"Pengamanan unjuk rasa dipimpin langsung oleh Kepala Polresta Mataram selaku penanggung jawab untuk wilayah hukum Kota Mataram," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut, Artanto menegaskan bahwa personel yang bertugas sudah membekali diri dengan standar operasi pengamanan.
"Makanya dalam pengamanan unjuk rasa tadi, kami turut melibatkan personel polwan (polisi wanita), untuk tujuan pendekatan humanis," kata Artanto.
Bahkan, usai unjuk rasa selesai, pihak kepolisian mengajak mahasiswa untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah yang banyak berserakan di tengah jalan utama Kota Mataram tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Mataram berjalan aman
"Alhamdulillah dari pantauan hingga tuntas, aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung hari ini di depan Gedung DPRD NTB berlangsung aman," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto, di Mataram, Senin.
Dalam unjuk rasa seribu lebih mahasiswa yang berdatangan dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram itu, polisi berhasil mempertemukan perwakilan peserta aksi dengan pejabat legislatif.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan mahasiswa menyampaikan tuntutan terkait penolakan kenaikan harga BBM. Pihak DPRD NTB pun telah sepakat untuk meneruskan tuntutan mahasiswa tersebut ke DPR RI di Jakarta.
"Informasinya, usai pertemuan, pihak DPRD NTB langsung meneruskan tuntutan mahasiswa ke DPR RI," ujarnya lagi.
Dalam proses pengawalan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD NTB, Polda NTB menerjunkan sedikitnya 850 personel gabungan pengamanan.
"Pengamanan unjuk rasa dipimpin langsung oleh Kepala Polresta Mataram selaku penanggung jawab untuk wilayah hukum Kota Mataram," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut, Artanto menegaskan bahwa personel yang bertugas sudah membekali diri dengan standar operasi pengamanan.
"Makanya dalam pengamanan unjuk rasa tadi, kami turut melibatkan personel polwan (polisi wanita), untuk tujuan pendekatan humanis," kata Artanto.
Bahkan, usai unjuk rasa selesai, pihak kepolisian mengajak mahasiswa untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah yang banyak berserakan di tengah jalan utama Kota Mataram tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Mataram berjalan aman