Magelang (ANTARA) - Tuan rumah Nusantara United FC ditahan seri 0-0 oleh PSIM Yogyakarta dalam pertandingan Liga 2 Indonesia di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Senin. Nusantara United langsung menekan PSIM, namun serangan demi serangannya tanpa membuahkan gol. Hingga turun minum kedudukan tetap 0-0.
Pada babak kedua PSIM mengubah strategi dengan balik melancarkan serangan. Namun dari beberapa kali peluang yang mereka buat, termasuk ketika bola membentur tiang gawang Nusantara United, tim tamu pun tak bisa mencetak gol.
Pada menit-menit terakhir, Nusantara membuat peluang emas yang gagal menaklukkan kiper PSIM Moch Sendri Johansyah. "Kami tahu Nusantara United akan bermain complete defense (bertahan total). Itu yang membuat saya beberapa kali mengubah taktik, sehingga beberapa peluang bisa kami ciptakan, tetapi tidak menjadi gol," kata pelatih kepala PSIM Imran Nahumarury, usai pertandingan ini.
Dia memuji pemain-pemainnya yang disebutnya tampil sangat baik. "Saya dan teman-teman pemain mohon maaf tidak bisa memberikan tiga poin untuk suporter PSIM Yogyakarta. Kami akan membuat evaluasi agar ke depanya lebih baik lagi," kata Imran.
Seraya mengakui Nusantara United bukan tim yang lemah, Imran menyatakan akan mengevaluasi semua lini dalam skuadnya. Imran mengakui taktiknya pada babak kedua cukup berhasil sehingga beberapa peluang emas tercipta, termasuk dua kali membentur tiang.
Baca juga: Pesepak bola Syaiful Indra bangga cetak gol
Baca juga: Nusantara United tak tutup peluang tinggalkan Stadion Soebroto
"Tapi itulah sepak bola. Kadang unggul dalam penguasaan bola, bagus dalam menciptakan peluang, tapi tidak sampai mencetak gol," kata Imran. Kepala Pelatih Nusantara United Slamet Riadi juga menaruh respek kepada pemain-pemainnya yang sudah berjuang walau hanya bisa merebut satu poin. "Kendala kami di striker yang kurang untuk hari ini. Fathoni masih sakit, pemain yang ada kami berdayakan," kata Slamet.
Dia menilai pemain-pemainnya sudah lebih mau berjuang dan bermain lebih agresif dan sangat berdisiplin. Dia khusus menyorot dua pemainnya, Arianto dan Sunawan. "Arianto sedikit lumayan hari ini. Tapi tadi saya takut dia mendapat kartu merah karena sudah kena kartu kuning akibat tensi yang sedikit tinggi. Untuk Sunawan, mungkin perlu lebih kerja keras lagi," kata Slamet.
Pada pertandingan tanpa penonton ini, wasit Dedi Irawan mengeluarkan delapan kartu kuning, masing-maisng lima untuk pemain Nusantara United dan tiga untuk PSIM.
Pada babak kedua PSIM mengubah strategi dengan balik melancarkan serangan. Namun dari beberapa kali peluang yang mereka buat, termasuk ketika bola membentur tiang gawang Nusantara United, tim tamu pun tak bisa mencetak gol.
Pada menit-menit terakhir, Nusantara membuat peluang emas yang gagal menaklukkan kiper PSIM Moch Sendri Johansyah. "Kami tahu Nusantara United akan bermain complete defense (bertahan total). Itu yang membuat saya beberapa kali mengubah taktik, sehingga beberapa peluang bisa kami ciptakan, tetapi tidak menjadi gol," kata pelatih kepala PSIM Imran Nahumarury, usai pertandingan ini.
Dia memuji pemain-pemainnya yang disebutnya tampil sangat baik. "Saya dan teman-teman pemain mohon maaf tidak bisa memberikan tiga poin untuk suporter PSIM Yogyakarta. Kami akan membuat evaluasi agar ke depanya lebih baik lagi," kata Imran.
Seraya mengakui Nusantara United bukan tim yang lemah, Imran menyatakan akan mengevaluasi semua lini dalam skuadnya. Imran mengakui taktiknya pada babak kedua cukup berhasil sehingga beberapa peluang emas tercipta, termasuk dua kali membentur tiang.
Baca juga: Pesepak bola Syaiful Indra bangga cetak gol
Baca juga: Nusantara United tak tutup peluang tinggalkan Stadion Soebroto
"Tapi itulah sepak bola. Kadang unggul dalam penguasaan bola, bagus dalam menciptakan peluang, tapi tidak sampai mencetak gol," kata Imran. Kepala Pelatih Nusantara United Slamet Riadi juga menaruh respek kepada pemain-pemainnya yang sudah berjuang walau hanya bisa merebut satu poin. "Kendala kami di striker yang kurang untuk hari ini. Fathoni masih sakit, pemain yang ada kami berdayakan," kata Slamet.
Dia menilai pemain-pemainnya sudah lebih mau berjuang dan bermain lebih agresif dan sangat berdisiplin. Dia khusus menyorot dua pemainnya, Arianto dan Sunawan. "Arianto sedikit lumayan hari ini. Tapi tadi saya takut dia mendapat kartu merah karena sudah kena kartu kuning akibat tensi yang sedikit tinggi. Untuk Sunawan, mungkin perlu lebih kerja keras lagi," kata Slamet.
Pada pertandingan tanpa penonton ini, wasit Dedi Irawan mengeluarkan delapan kartu kuning, masing-maisng lima untuk pemain Nusantara United dan tiga untuk PSIM.