London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa waktu setempat (13/9/2022), berbalik melemah setelah membukukan keuntungan tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 1,17 persen atau 87,17 poin menjadi menetap di 7.385,86 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 1,66 persen atau 121,96 poin menjadi 7.473,03 poin pada Senin (12/9/2022), setelah bertambah 1,23 persen atau 89,01 poin menjadi 7.351,07 poin pada Jumat (9/9/2022), dan menguat 0,33 persen atau 24,23 poin menjadi 7.262,06 poin pada Kamis (8/9/2022).
Ocado Group PLC, perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjun 14,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia Evraz PLC terjungkal 12,59 persen, serta perusahaan investment trust yang berinvestasi secara global dan mencari bisnis kuat dengan pengembalian di atas rata-rata Scottish Mortgage Investment Trust PLC anjlok 4,97 persen.
Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melonjak 4,05 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Prancis dilanda ambil untung
Baca juga: Saham Inggris untung, indeks FTSE 100 terkerek 1,66 persen
Disusul oleh saham perusahaan konsultan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group PLC yang bertambah 3,08 persen, serta perusahaan energi yang mengeksplorasi dan memproduksi minyak dan gas alam multinasional Inggris BP PLC meningkat 0,81 persen.
Saham Inggris berakhir di zona merah, indeks merosot 1,17 persen
Ilustrasi: Pialang sedang memantau pergerakan saham di pasar CMC di London, Inggris, (ANTARA/REUTERS)