Mataram (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Barat resmi ditetapkan sebagai tuan rumah PON ke-22 tahun 2028 bersama Nusa Tenggara Timur.
Penetapan tuan rumah dilaksanakan dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa, di Hotel Sultan Jakarta, Selasa.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, optimis NTB bisa menyiapkan semua infrastruktur untuk penyelenggaraan PON ke-22 tahun 2028.
"Dengan waktu enam tahun, akan mampu kita kejar," katanya, setelah NTB bersama NTT resmi menjadi tuan rumah PON tahun 2028, saat Musornaslub KONI NTB di Jakarta dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram.
Gubernur mengatakan, berdasarkan hasil visitasi Tim Penjaringan dan Penyaringan KONI Pusat, potensi calon venue yang ada di NTB mencapai 40 hingga 60 persen. Bahkan untuk cabang olahraga tertentu, seperti motocross, NTB menjadi tuan rumah.
"Jadi (potensinya) bukan hanya 80 persen, tapi 100 persen," ujar orang nomor satu di Bumi Gora ini.
"Apalagi sudah ada pesan dari Ketua Umum KONI Pusat (Marciano Norman) sudah jelas. Venue yang sudah ada direnovasi," tambahnya.
Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan dalam Musornaslub, Gubernur mengajak seluruh pengurus KONI dan pengurus cabor se Indonesia untuk menyaksikan World Superbike di Sirkuit Mandalika, November nanti.
Dikatakan juga, NTB ingin menjadi tuan rumah yang memberikan kesempatan yang sama pada semua peserta.
"Tuan rumah tidak harus menang. Bahwa persahabatan itu jauh lebih penting," katanya.
Wakil Gubernur yang juga Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi, mengatakan NTT dan NTB adalah daerah yang sangat menjunjung toleransi.
"Kalau NTT itu Nusa Terindah Toleransi. NTB Nusa Terindah Bertoleransi," katanya disambut aplaus peserta Musornaslub.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, mengajak semua peserta Musornaslub untuk menjadikan olahraga sebagai alat untuk mempersatukan bangsa.
"Bersatu menuju prestasi global," katanya mengutip tema Musornaslub.
Sementara Ketua Umum KONI NTB, Mori Hanafi, mengatakan dirinya secara pribadi dan pihak yang terlibat langsung dalam memperjuangkan NTB-NTT sebagai tuan rumah PON 2028 merasa sangat bersyukur. Pasalnya, penetapan secara resmi sebagai tuan rumah bersama PON 2028 berlangsung lancar tanpa hambatan apapun.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur proses penetapan kita sebagai tuan rumah PON 2028 berjalan mulus. Karena seluruh KONI Provinsi se Indonesia mendukung penuh tanpa ada interupsi atau sanggahan apapun pada saat Rekernas dan Musornaslub KONI Pusat," katanya.
Mori juga menyampaikan, waktu enam tahun menjelang terselenggaran-nya multi event olahraga nasional terbesar di NTB - NTT disebutnya tidak lama. Sehingga sejumlah persiapan untuk memaksimalkan segala yang dibutuhkan sudah dipetakan. Termasuk soal venue yang ada di NTB dan NTT. Sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Selanjutnya untuk masyarakat NTB dan NTT, Mori meminta dan berharap agar seluruh elemen masyarakat ikut terlibat mensukseskan serta memeriahkan PON Nusa Tenggara XXII/2028. Karena tanpa dukungan masyarakat, tentu tidak akan berjalan lancar seperti yang diharapkan.
"Kita harus bisa buktikan bahwa NTB dan NTT adalah tuan rumah yang baik. Tekad ini harus kita wujudkan bersama. Makanya kita harapkan masyarakat juga ikut terlibat," katanya.
Penetapan tuan rumah dilaksanakan dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa, di Hotel Sultan Jakarta, Selasa.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, optimis NTB bisa menyiapkan semua infrastruktur untuk penyelenggaraan PON ke-22 tahun 2028.
"Dengan waktu enam tahun, akan mampu kita kejar," katanya, setelah NTB bersama NTT resmi menjadi tuan rumah PON tahun 2028, saat Musornaslub KONI NTB di Jakarta dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram.
Gubernur mengatakan, berdasarkan hasil visitasi Tim Penjaringan dan Penyaringan KONI Pusat, potensi calon venue yang ada di NTB mencapai 40 hingga 60 persen. Bahkan untuk cabang olahraga tertentu, seperti motocross, NTB menjadi tuan rumah.
"Jadi (potensinya) bukan hanya 80 persen, tapi 100 persen," ujar orang nomor satu di Bumi Gora ini.
"Apalagi sudah ada pesan dari Ketua Umum KONI Pusat (Marciano Norman) sudah jelas. Venue yang sudah ada direnovasi," tambahnya.
Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan dalam Musornaslub, Gubernur mengajak seluruh pengurus KONI dan pengurus cabor se Indonesia untuk menyaksikan World Superbike di Sirkuit Mandalika, November nanti.
Dikatakan juga, NTB ingin menjadi tuan rumah yang memberikan kesempatan yang sama pada semua peserta.
"Tuan rumah tidak harus menang. Bahwa persahabatan itu jauh lebih penting," katanya.
Wakil Gubernur yang juga Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi, mengatakan NTT dan NTB adalah daerah yang sangat menjunjung toleransi.
"Kalau NTT itu Nusa Terindah Toleransi. NTB Nusa Terindah Bertoleransi," katanya disambut aplaus peserta Musornaslub.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, mengajak semua peserta Musornaslub untuk menjadikan olahraga sebagai alat untuk mempersatukan bangsa.
"Bersatu menuju prestasi global," katanya mengutip tema Musornaslub.
Sementara Ketua Umum KONI NTB, Mori Hanafi, mengatakan dirinya secara pribadi dan pihak yang terlibat langsung dalam memperjuangkan NTB-NTT sebagai tuan rumah PON 2028 merasa sangat bersyukur. Pasalnya, penetapan secara resmi sebagai tuan rumah bersama PON 2028 berlangsung lancar tanpa hambatan apapun.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur proses penetapan kita sebagai tuan rumah PON 2028 berjalan mulus. Karena seluruh KONI Provinsi se Indonesia mendukung penuh tanpa ada interupsi atau sanggahan apapun pada saat Rekernas dan Musornaslub KONI Pusat," katanya.
Mori juga menyampaikan, waktu enam tahun menjelang terselenggaran-nya multi event olahraga nasional terbesar di NTB - NTT disebutnya tidak lama. Sehingga sejumlah persiapan untuk memaksimalkan segala yang dibutuhkan sudah dipetakan. Termasuk soal venue yang ada di NTB dan NTT. Sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Selanjutnya untuk masyarakat NTB dan NTT, Mori meminta dan berharap agar seluruh elemen masyarakat ikut terlibat mensukseskan serta memeriahkan PON Nusa Tenggara XXII/2028. Karena tanpa dukungan masyarakat, tentu tidak akan berjalan lancar seperti yang diharapkan.
"Kita harus bisa buktikan bahwa NTB dan NTT adalah tuan rumah yang baik. Tekad ini harus kita wujudkan bersama. Makanya kita harapkan masyarakat juga ikut terlibat," katanya.