Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) terus memastikan keandalan sistem kelistrikan di Nusa Tenggara Barat dengan mendorong transformasi melalui upaya penghematan biaya pokok produksi pada sisi operasional pembangkit dan penguatan keandalan sistem dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang mumpuni.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Hartanto Wibowo, Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) saat melakukan kunjungan kerja ke PLN Group di wilayah kerja NTB.
"Sistem kelistrikan Lombok dan NTB secara umum beroperasi secara baik. Kami melihat beberapa hal yang bisa menciptakan value creation. Pada tahun 2023 NTB berpotensi menjadi the most value creator di PLN," ujar Hartanto.
Langkah yang akan di ambil PLN adalah dengan melakukan efisiensi pada beberapa area kerja, diantaranya mendorong penyelesaian pembangunan PLTU Sambelia di Kecamatan Sambelia yang berkasapasitas 2 x 50 MW, memastikan ketersediaan batu bara untuk pembangkit baseload, serta secepat mungkin mengkonversikan bahan bakar minyak di PLTGU Lombok Peaker menjadi bahan bakar gas.
Hartanto juga memberikan perhatian juga mengenai pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Tenggara Barat yang sampai dengan saat ini berada di angka 9% dari total sumber energi pembangkit yang digunakan PLN.
Langkah konversi penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan perlu dilakukan dengan tetap menjaga harmonisasi keandalan sistem dengan memaksimalkan cofiring PLTU, pemanfaatan sumber daya air (PLTMH) dan matahari (PLTS).
"Pemanfaatan renewabele energy terus kita dorong. Sesuai semangat PLN untuk menciptakan bauran energi EBT secara nasional sebesar 23 persen pada 2025", ucap Hartanto.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, General Manager Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin menyampaikan pihaknya nerkomitment untuk segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan, demi menopang pertumbuhan ekonomi di NTB.
"Kami berkomitmen mempercepat penyelesaian pembangkit PLTU Sambelia 2 x 50 MW dan PLTMG di Sumbawa sebesar 30 MW, serta penguatan sistem transmisi, baik di sistem Lombok maupun sistem Sumbawa," ujar Wahidin.
Sementara itu, General Manager Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo juga menambahkan bahwa PLN tetap memberikan komitmen kualitas pelayanan yang prima kepada para pelanggan di NTB, baik untuk pelanggan rumah tangga, maupun pelanggan sektor industri dan pariwisata. Potensi Energi baru dan terbarukan di NTB adalah sebesar 254,6 MW.
"Pemanfaatan green energy di NTB didominasi oleh tenaga air dan tenaga surya, dengan total kapasitas sebesar 40,19 MW. Kami tentunya siap mengambil peran untuk mendukung semangat Net Zero Emission tahun 2060 pemerintah dengan mengembangkan pemanfaatan potensi EBT di NTB," kata Sudjarwo.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Hartanto Wibowo, Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) saat melakukan kunjungan kerja ke PLN Group di wilayah kerja NTB.
"Sistem kelistrikan Lombok dan NTB secara umum beroperasi secara baik. Kami melihat beberapa hal yang bisa menciptakan value creation. Pada tahun 2023 NTB berpotensi menjadi the most value creator di PLN," ujar Hartanto.
Langkah yang akan di ambil PLN adalah dengan melakukan efisiensi pada beberapa area kerja, diantaranya mendorong penyelesaian pembangunan PLTU Sambelia di Kecamatan Sambelia yang berkasapasitas 2 x 50 MW, memastikan ketersediaan batu bara untuk pembangkit baseload, serta secepat mungkin mengkonversikan bahan bakar minyak di PLTGU Lombok Peaker menjadi bahan bakar gas.
Hartanto juga memberikan perhatian juga mengenai pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Tenggara Barat yang sampai dengan saat ini berada di angka 9% dari total sumber energi pembangkit yang digunakan PLN.
Langkah konversi penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan perlu dilakukan dengan tetap menjaga harmonisasi keandalan sistem dengan memaksimalkan cofiring PLTU, pemanfaatan sumber daya air (PLTMH) dan matahari (PLTS).
"Pemanfaatan renewabele energy terus kita dorong. Sesuai semangat PLN untuk menciptakan bauran energi EBT secara nasional sebesar 23 persen pada 2025", ucap Hartanto.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, General Manager Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin menyampaikan pihaknya nerkomitment untuk segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan, demi menopang pertumbuhan ekonomi di NTB.
"Kami berkomitmen mempercepat penyelesaian pembangkit PLTU Sambelia 2 x 50 MW dan PLTMG di Sumbawa sebesar 30 MW, serta penguatan sistem transmisi, baik di sistem Lombok maupun sistem Sumbawa," ujar Wahidin.
Sementara itu, General Manager Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo juga menambahkan bahwa PLN tetap memberikan komitmen kualitas pelayanan yang prima kepada para pelanggan di NTB, baik untuk pelanggan rumah tangga, maupun pelanggan sektor industri dan pariwisata. Potensi Energi baru dan terbarukan di NTB adalah sebesar 254,6 MW.
"Pemanfaatan green energy di NTB didominasi oleh tenaga air dan tenaga surya, dengan total kapasitas sebesar 40,19 MW. Kami tentunya siap mengambil peran untuk mendukung semangat Net Zero Emission tahun 2060 pemerintah dengan mengembangkan pemanfaatan potensi EBT di NTB," kata Sudjarwo.