Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram memberikan pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga kepada 20 orang purna pekerja migran Indonesia (PMI) guna menciptakan lapangan baru di sektor nonformal dan dapat mengurangi pengangguran di kota ini.
"Kegiatan pelatihan kerja bagi purna PMI kita laksanakan selama lima hari yakni tanggal 19-23 September 2022, dengan jumlah peserta 20 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin.
Ia yang baru selesai membuka kegiatan pelatihan kerja bagi purna PMI itu, mengatakan para peserta berasal dari perwakilan enam kecamatan se-Kota Mataram, sedangkan kegiatan pelatihan dilaksanakan langsung di Kantor Disnaker bekerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
"Jadi selama lima hari mereka teori langsung praktik," katanya.
Setelah pelatihan selesai, lanjutnya, para peserta akan mendapatkan peralatan boga untuk masing-masing peserta mendapatkan 11 item barang, seperti kompor gas, tabung gas, "mixer", dan peralatan lainnya.
Selain itu, peserta mendapatkan buku panduan, berbagai resep kue serta materi-materi sebagai bahan pengingat.
"Masing-masing peserta juga akan mendapatkan uang transportasi Rp250 ribu. Harapan kita, bantuan peralatan itu bisa menjadi modal awal mereka untuk membuka lapangan usaha secara mandiri," ujarnya.
Selain melaksanakan kegiatan pelatihan kerja tata boga bagi purna PMI, pada waktu yang sama Disnaker juga melaksanakan pelatihan kerja otomotif bagi 20 orang pencari kerja berdasarkan kompetensi.
"Untuk pelatihan otomotif dilaksanakan lebih lama yakni 10 hari, dan kami bekerja sama dengan salah satu bengkel swasta agar peserta bisa praktek langsung," katanya.
Peserta untuk pelatihan otomotif ini diprioritaskan untuk para pencari kerja untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat dan membuka peluang berusaha bagi pencari kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran di Kota Mataram.
"Sama seperti peserta pelatihan boga, peserta pelatihan otomotif juga akan mendapatkan bantuan bagi peralatan perbengkelan, sebagai modal awal membuka usaha," katanya.
"Kegiatan pelatihan kerja bagi purna PMI kita laksanakan selama lima hari yakni tanggal 19-23 September 2022, dengan jumlah peserta 20 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin.
Ia yang baru selesai membuka kegiatan pelatihan kerja bagi purna PMI itu, mengatakan para peserta berasal dari perwakilan enam kecamatan se-Kota Mataram, sedangkan kegiatan pelatihan dilaksanakan langsung di Kantor Disnaker bekerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
"Jadi selama lima hari mereka teori langsung praktik," katanya.
Setelah pelatihan selesai, lanjutnya, para peserta akan mendapatkan peralatan boga untuk masing-masing peserta mendapatkan 11 item barang, seperti kompor gas, tabung gas, "mixer", dan peralatan lainnya.
Selain itu, peserta mendapatkan buku panduan, berbagai resep kue serta materi-materi sebagai bahan pengingat.
"Masing-masing peserta juga akan mendapatkan uang transportasi Rp250 ribu. Harapan kita, bantuan peralatan itu bisa menjadi modal awal mereka untuk membuka lapangan usaha secara mandiri," ujarnya.
Selain melaksanakan kegiatan pelatihan kerja tata boga bagi purna PMI, pada waktu yang sama Disnaker juga melaksanakan pelatihan kerja otomotif bagi 20 orang pencari kerja berdasarkan kompetensi.
"Untuk pelatihan otomotif dilaksanakan lebih lama yakni 10 hari, dan kami bekerja sama dengan salah satu bengkel swasta agar peserta bisa praktek langsung," katanya.
Peserta untuk pelatihan otomotif ini diprioritaskan untuk para pencari kerja untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat dan membuka peluang berusaha bagi pencari kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran di Kota Mataram.
"Sama seperti peserta pelatihan boga, peserta pelatihan otomotif juga akan mendapatkan bantuan bagi peralatan perbengkelan, sebagai modal awal membuka usaha," katanya.