Jakarta (ANTARA) - Juara catur dunia Magnus Carlsen seketika mengundurkan diri dari pertandingan melawan pecatur Amerika Serikat Hans Niemann dengan menyalakan kembali kontroversi kecurangan yang sedang berlangsung dalam cabang olah raga ini.

Setelah memainkan hanya satu langkah melawan Niemann pada Senin malam dalam turnamen catur online "Julius Baer Generation Cup", Carlsen mengundurkan diri tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dan mematikan webcam-nya di depan para komentator yang terhenyak kaget.

Juara dunia lima kali berusia 31 tahun itu tidak memberikan penjelasan, tetapi sikapnya dipandang sebagai protes atas pecatur Amerika Serikat yang berusia 12 tahun lebih muda itu.

Sepekan lalu, Carlsen mengundurkan diri dari Piala Sinquefield di AS setelah dikalahkan Niemann yang merupakan bintang muda yang sedang naik daun dalam dunia catur tetapi dulu pernah mengaku bermain curang dalam catur online.

Dalam sebuah pesan yang luas dianggap sebagai sindiran, Carlsen memposting video tahun 2014 tentang pelatih sepakbola Jose Mourinho dalam Twitter yang waktu itu menangani Chelsea. "Saya lebih memilih bungkam. Jika saya berbicara, saya dalam masalah besar," kata pelatih asal Portugal yang dianggap banyak orang tengah memprotes sesuatu.

Baca juga: Pecatur IM Ervan dan IM Medina kalah dalam Japfa Chess Festival
Baca juga: Pecatur IM Ervan selangkah lagi menangi duel lawan Filipina

Keputusan mundur pecatur Norwegia itu seketika memicu kembali kontroversi. "Ini peristiwa yang baru kali ini terjadi," kata master catur Belanda Anish Giri kepada stasiun televisi TV2 Norwegia.

"Saya sungguh bisa memahami sudut pandang Magnus karena tidak mempercayai penuh dia (Niemann) karena Magnus tahu tentang kecurangan online yang berulang kali dilakukan dia (Niemann)," sambung Giri seperti dikutip AFP.

Diwawancarai oleh situs web Chess24, pecatur Amerika Levon Aronian mengaku "memahami kekecewaan Magnus." "Saya berusaha netral. Saya percaya Hans bukanlah orang yang paling bersih dalam hal catur online. Tapi dia masih muda, semoga ini menjadi pelajaran baginya,” kata Aronian.



 

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024