Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sampah memenuhi sungai di Desa Tiwugalih, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, dapat menyebabkan banjir ketika datang hujan lebat.
Pantauan Antara di Praya, Selasa, tumpukan sampah berada di kiri kanan sungai bahkan di tiang jembatan, sehingga sampah menahan aliran air di sungai tersebut.
Air di sungai itu terlihat keruh dan sampah yang menumpuk mayoritas dari sampah rumah tangga berjenis plastik.
Kondisi sampah di Sungai Tiwugalih cukup memprihatinkan, pasalnya sampah tersebut sudah menumpuk sejak petugas sampah tidak lagi mengambil sampah di desa setempat.
Petugas pekerja umum dan perumahan rakyat (PUPR), Lalu Hamdi mengatakan dirinya sudah mengeluhkan soal sampah di sungai sejak petugas pengangkut sampah tidak lagi mengambil sampah di desa.
Bulan kemarin banyak sampah yang menumpuk di dekat jembatan, namun pihaknya dan warga setempat membersihkan dan menaruh pelang larangan membuang sampah di jembatan, sehingga tidak ada lagi warga yang membuang sampah.
''Sekarang sampah menumpuk lagi, sebab pengelolaan sampah yang di lakukan oleh desa tidak berjalan dengan baik,'' katanya.
Kelurahan yang lain mengelola sampah dengan baik, Kepala Dusun dan Ketua RT memberikan himbauan dan penyuluhan kepada masyarakatnya mengenai sampah dengan baik.
Sehingga ia berharap Kepala Dusun dan Ketua RT melakukan seperti apa yang dilakukan oleh yang lain, supaya sampah di sungai tidak menumpuk seperti sekarang.
''Petugas pengangkut sampah juga di berikan kesejahteraan, sehingga mereka dapat bertugas sebagaimana mestinya,'' katanya.
Salah satu warga, Rohimah mengatakan sering melihat masyarakat membuang sampah di sungai, adapun warga yang membuang sampah tersebut merupakan pengendara yang melintas di jembatan tersebut.
''Saya berharap kepada semua orang yang melintas agar tidak membuang sampah di sungai, karena merusak keindahan sungai dan menyebabkan pencemaran lingkungan,'' katanya.
Pantauan Antara di Praya, Selasa, tumpukan sampah berada di kiri kanan sungai bahkan di tiang jembatan, sehingga sampah menahan aliran air di sungai tersebut.
Air di sungai itu terlihat keruh dan sampah yang menumpuk mayoritas dari sampah rumah tangga berjenis plastik.
Kondisi sampah di Sungai Tiwugalih cukup memprihatinkan, pasalnya sampah tersebut sudah menumpuk sejak petugas sampah tidak lagi mengambil sampah di desa setempat.
Petugas pekerja umum dan perumahan rakyat (PUPR), Lalu Hamdi mengatakan dirinya sudah mengeluhkan soal sampah di sungai sejak petugas pengangkut sampah tidak lagi mengambil sampah di desa.
Bulan kemarin banyak sampah yang menumpuk di dekat jembatan, namun pihaknya dan warga setempat membersihkan dan menaruh pelang larangan membuang sampah di jembatan, sehingga tidak ada lagi warga yang membuang sampah.
''Sekarang sampah menumpuk lagi, sebab pengelolaan sampah yang di lakukan oleh desa tidak berjalan dengan baik,'' katanya.
Kelurahan yang lain mengelola sampah dengan baik, Kepala Dusun dan Ketua RT memberikan himbauan dan penyuluhan kepada masyarakatnya mengenai sampah dengan baik.
Sehingga ia berharap Kepala Dusun dan Ketua RT melakukan seperti apa yang dilakukan oleh yang lain, supaya sampah di sungai tidak menumpuk seperti sekarang.
''Petugas pengangkut sampah juga di berikan kesejahteraan, sehingga mereka dapat bertugas sebagaimana mestinya,'' katanya.
Salah satu warga, Rohimah mengatakan sering melihat masyarakat membuang sampah di sungai, adapun warga yang membuang sampah tersebut merupakan pengendara yang melintas di jembatan tersebut.
''Saya berharap kepada semua orang yang melintas agar tidak membuang sampah di sungai, karena merusak keindahan sungai dan menyebabkan pencemaran lingkungan,'' katanya.