Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers Indonesia menyatakan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memicu peningkatan kinerja hotel di Jakarta dan Bali sampai akhir 2022.
"Sampai akhir 2022 kondisi hotel di Jakarta dan Bali kecenderungannya akan mengalami peningkatan. Salah satu pemicunya karena rangkaian kegiatan acara G20 yang masih akan berlangsung," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Ferry menambahkan pasokan hotel di Jakarta selama kuartal III tahun ini bertambah 220 kamar, sedangkan di Bali tidak ada penambahan. Penghapusan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri turut mendongkrak kinerja hotel di Jakarta dan Bali, mengingat hal ini menarik bagi pelaku perjalanan bisnis dan wisata.
Untuk Jakarta, lanjut dia, masih cukup banyaknya agenda kegiatan luar jaringan atau luring seperti konser musik yang menjadi potensi bagi hotel. Selain itu semakin banyaknya perjalanan bisnis yang diadakan baik oleh pemerintah, korporasi ataupun individu membantu tingkat keterisian hotel.
Sedangkan di Bali, ia memperkirakan pada tahun depan jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali akan semakin bertambah sehingga mengangkat performa hotel di Pulau Dewata itu. Sampai akhir 2022 peluang ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku perhotelan untuk bersiap menerima wisatawan lebih banyak lagi, khususnya wisatawan asing.
Baca juga: Kominfo siapkan internet berkecepatan tinggi peliputan KTT G20
Baca juga: Menko Marinves sebut persiapan KTT G20 di Bali alami kemajuan baik
Sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) KSP Widiarsi Agustina mengatakan bahwa berbagai kegiatan Presidensi G20 di Indonesia berdampak positif dalam pemulihan ekonomi nasional. Widiarsi menuturkan hampir setahun Indonesia menjalankan keketuaan G20, berbagai pertemuan, diskusi sampai kegiatan budaya telah digelar di Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Labuan Bajo, hingga Papua. Kedatangan para delegasi, panitia, pekerja acara hingga pengisi acara turut menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
"Sampai akhir 2022 kondisi hotel di Jakarta dan Bali kecenderungannya akan mengalami peningkatan. Salah satu pemicunya karena rangkaian kegiatan acara G20 yang masih akan berlangsung," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Ferry menambahkan pasokan hotel di Jakarta selama kuartal III tahun ini bertambah 220 kamar, sedangkan di Bali tidak ada penambahan. Penghapusan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri turut mendongkrak kinerja hotel di Jakarta dan Bali, mengingat hal ini menarik bagi pelaku perjalanan bisnis dan wisata.
Untuk Jakarta, lanjut dia, masih cukup banyaknya agenda kegiatan luar jaringan atau luring seperti konser musik yang menjadi potensi bagi hotel. Selain itu semakin banyaknya perjalanan bisnis yang diadakan baik oleh pemerintah, korporasi ataupun individu membantu tingkat keterisian hotel.
Sedangkan di Bali, ia memperkirakan pada tahun depan jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali akan semakin bertambah sehingga mengangkat performa hotel di Pulau Dewata itu. Sampai akhir 2022 peluang ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku perhotelan untuk bersiap menerima wisatawan lebih banyak lagi, khususnya wisatawan asing.
Baca juga: Kominfo siapkan internet berkecepatan tinggi peliputan KTT G20
Baca juga: Menko Marinves sebut persiapan KTT G20 di Bali alami kemajuan baik
Sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) KSP Widiarsi Agustina mengatakan bahwa berbagai kegiatan Presidensi G20 di Indonesia berdampak positif dalam pemulihan ekonomi nasional. Widiarsi menuturkan hampir setahun Indonesia menjalankan keketuaan G20, berbagai pertemuan, diskusi sampai kegiatan budaya telah digelar di Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Labuan Bajo, hingga Papua. Kedatangan para delegasi, panitia, pekerja acara hingga pengisi acara turut menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.