Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah penerima kredit Ultra Mikro (UMi) di NTT bertambah sebanyak 6.536 debitur sehingga menjadi 27.492 debitur.

"Penerima pembiayaan UMi terus bertambah dari sebelumnya 20.956 debitur menjadi 27.492 debitur per Agustus 2022 dengan nilai yang tersalurkan sebanyak Rp108,59 miliar," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan penyaluran kredit UMi terbesar di NTT tersebar di tiga kabupaten yaitu Flores Timur 2.952 debitur, Manggarai 2.516 debitur, dan Lembata 2.492 debitur. Catur menjelaskan penyaluran terbesar dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui PNM Mekaar dengan total 23.602 debitur. Sedangkan sisanya disalurkan PT Pegadaian dan Koperasi Mitra Dhuafa.

Ia menjelaskan kredit UMi merupakan salah satu fasilitas pembiayaan yang disediakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan usaha masyarakat, termasuk agar bisa segera pulih dari dampak pandemi COVID-19. Fasilitas pembiayaan ini, kata dia juga merupakan langkah untuk mendekatkan akses pembiayaan bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha untuk peningkatan kesejahteraan.

Baca juga: DJP: Ekspor naik kerek restitusi pajak pengolahan
Baca juga: Realisasi penyaluran TKDD di Sulsel capai Rp19,23 triliun

Ia menambahkan dengan manfaat yang strategis ini, pemerintah daerah diharapkan untuk terus bersama- sama mendorong agar masyarakat penerima kredit UMi memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif. "Para penerima pembiayaan ini diharapkan dapat secara optimal memanfaatkan untuk mengembangkan usaha atau bisnis agar bisa semakin bertumbuh untuk meningkatkan kesejahteraan," katanya.

 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024