Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan data terakhir cakupan vaksinasi COVID-19 penguat atau "booster" untuk kalangan masyarakat umum dan rentan di Mataram mencapai 29,96 persen 61.760 jiwa dari target sasaran 206.138 jiwa.

"Data tersebut, berdasarkan data terakhir Rabu (5/10-2022)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.

Sementara capaian vaksinasi booster untuk pelayan publik usia 18 tahun ke atas mencapai 60,28 persen dari target sasaran 30.830 jiwa. Untuk kalangan lanjut usia (lansia) mencapai 26,49 persen dari target 29.447 jiwa, sedangkan booster kalangan remaja 12-17 tahun hanya mencapai 5,77 persen dari target 42.116 jiwa.

"Untuk tenaga kesehatan (nakes) cakupan booster pertama mencapai 104,01 persen dari target 7.053 nakes. Tapi untuk booster tahap dua tercatat 36,45 persen," katanya.

Secara umum masih rendahnya cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga itu, katanya, dipicu berbagai faktor. Diantaranya, kondisi pandemi COVID-19 mulai reda dam adanya pelonggaran regulasi secara nasional.

"Masyarakat yang datang melakukan vaksinasi booster rata-rata karena ada kepentingan. Misalnya mereka akan melakukan perjalanan keluar daerah atau untuk persyaratan dokumen lainnya," katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, layanan vaksinasi COVID-19 baik untuk dosis pertama, kedua, dan ketiga, tetap dibuka pada 11 puskesmas se-Kota Mataram, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dan beberapa rumah sakit pemerintah dan swasta di kota ini.

"Untuk layanan vaksinasi di puskesmas dan rumah sakit pemerintah tetap diberikan secara gratis. Masyarakat tinggal datang saja sebab stok vaksin kita tetap ada," katanya.

Kepala Puskesmas Mataram Dr Indrijati Achmad sebelumnya mengatakan, layanan vaksinasi COVID-19 masih berjalan setiap hari di Puskesmas Mataram sampai saat ini.

"Kita sampai sekarang vaksinasi tetap berjalan, mau vaksin dosis satu, dosis dua, maupun dosis tiga atau booster, tetap ada," katanya.

Hanya saja, saat ini puskesmas bersifat pasif dalam melayani masyarakat yang ingin melakukan vaksin. Jika masyarakat membutuhkan untuk perjalanan luar daerah bisa langsung datang untuk melaksanakan vaksinasi di puskesmas.

"Sekarang kita sifatnya pasif. Masyarakat yang datang ke puskesmas karena merasa membutuhkan vaksin COVID-19, apalagi syarat perjalanan keluar daerah harus booster satu, jadi sampai sekarang tetap kita laksanakan vaksin," katanya.

Tetapi, lanjutnya, jenis vaksin yang tersedia kadang berbeda, tergantung stok yang ada di puskesmas dan selama vaksin ada, puskesmas tetap melayani setiap jam kerja.

"Jenis vaksin kita tergantung kiriman dari Dinkes, untuk saat ini kita punya pfizer tapi untuk minggu depan bisa saja kosong," katanya.
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024