Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mencatat sekitar 200 aparatur sipil negara (ASN) baik itu pejabat eselon II, III, IV dan guru, pensiun sejak Januari hingga Desember 2022 mendatang.
"Tahun ini sekitar 200 ASN yang pensiun," kata Kepala BKPP Lombok Tengah, Lalu Wardihan di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, ratusan ASN yang pensiun tahun ini terdiri dari eselon II sebanyak 6 orang, eselon III sebanyak 10 orang dan sisanya itu merupakan eselon IV dan tenaga guru.
"Setiap tahun ASN yang pensiun hampir sama yakni 200 orang," katanya.
Ia mengatakan, Jumlah ASN yang pensiun tersebut tentunya mempengaruhi jumlah formasi ASN yang diberikan pemerintah pusat. Sedangkan untuk pengisian jabatan yang ditinggalkan tersebut tergantung dari kebijakan bupati dengan menunjuk Plt.
"Untuk pengisian jabatan eselon II itu tergantung pak Bupati. Begitu juga dengan formasi yang diberikan pemerintah pusat sesuai kebutuhan," katanya.
Dari 200 orang yang pensiun, rata-rata merupakan pegawai negeri sipil yang berprofesi guru. Sedangkan tahun 2021 telah dilakukan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan jumlah yang lulus 1442 dari total 1886 formasi yang diberikan pemerintah pusat.
“Guru yang pensiun sudah dapat diganti oleh P3K guru yang telah diterima. Begitu juga dengan pengisian jabatan itu akan diganti Plt sambil menunggu pelantikan," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan surat resmi dari pemerintah pusat kuota penerimaan calon Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk Lombok Tengah di 2022 sebanyak 940 formasi. Formasi ASN tersebut terdiri dari 742 formasi tenaga pendidikan, 109 tenaga kesehatan dan 86 formasi teknis administrasi.
"Formasi yang dibuka untuk tenaga pendidikan, kesehatan dan teknis. Untuk P3K guru diangkat tanpa tes bagi yang telah ikut tes di 2021," katanya.
"Tahun ini sekitar 200 ASN yang pensiun," kata Kepala BKPP Lombok Tengah, Lalu Wardihan di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, ratusan ASN yang pensiun tahun ini terdiri dari eselon II sebanyak 6 orang, eselon III sebanyak 10 orang dan sisanya itu merupakan eselon IV dan tenaga guru.
"Setiap tahun ASN yang pensiun hampir sama yakni 200 orang," katanya.
Ia mengatakan, Jumlah ASN yang pensiun tersebut tentunya mempengaruhi jumlah formasi ASN yang diberikan pemerintah pusat. Sedangkan untuk pengisian jabatan yang ditinggalkan tersebut tergantung dari kebijakan bupati dengan menunjuk Plt.
"Untuk pengisian jabatan eselon II itu tergantung pak Bupati. Begitu juga dengan formasi yang diberikan pemerintah pusat sesuai kebutuhan," katanya.
Dari 200 orang yang pensiun, rata-rata merupakan pegawai negeri sipil yang berprofesi guru. Sedangkan tahun 2021 telah dilakukan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan jumlah yang lulus 1442 dari total 1886 formasi yang diberikan pemerintah pusat.
“Guru yang pensiun sudah dapat diganti oleh P3K guru yang telah diterima. Begitu juga dengan pengisian jabatan itu akan diganti Plt sambil menunggu pelantikan," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan surat resmi dari pemerintah pusat kuota penerimaan calon Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk Lombok Tengah di 2022 sebanyak 940 formasi. Formasi ASN tersebut terdiri dari 742 formasi tenaga pendidikan, 109 tenaga kesehatan dan 86 formasi teknis administrasi.
"Formasi yang dibuka untuk tenaga pendidikan, kesehatan dan teknis. Untuk P3K guru diangkat tanpa tes bagi yang telah ikut tes di 2021," katanya.