Bali (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan bahwa PT PLN (Persero) sudah menyiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai titik di Bali dalam rangka mendukung gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20.
"Sudah siap, ada 600 SPKLU yang sudah disiapkan oleh PLN di berbagai titik di Bali," ujar Pahala saat ditemui dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Pahala menegaskan bahwa semua titik SPKLU untuk kendaraan listrik tersebut di Bali sudah siap untuk mendukung perhelatan G20. "Kita berharap bahwa persiapan sudah cukup matang untuk hal tersebut," katanya.
Sebelumnya, ia memastikan kesiapan SPKLU untuk mendukung operasional kendaraan listrik yang akan digunakan dalam acara puncak KTT G20 di Bali. Didukung PLN, Kementerian BUMN optimistis SPKLU yang telah dipasang di area-area strategis akan melancarkan gelaran KTT G20 pada November 2022.
Pahala mengatakan penyediaan SPKLU adalah bagian dari dukungan BUMN untuk penyelenggaraan G20 dan dukungan percepatan ekosistem kendaraan listrik . Hal ini juga wujud dari keseriusan pemerintah Indonesia untuk melakukan transisi energi demi mereduksi emisi karbon dan menuju Net Zero Emission di tahun 2060.
Melalui momentum G20 tersebut, ia ingin mengajak seluruh elemen masyarakat bergerak menuju transisi energi. Momentum ini harus menjadi motivasi dalam mendukung transisi energi yang dimulai dari diri masing-masing.
Baca juga: Indonesia harus bisa produksi bioetanol atasi importasi BBM
Baca juga: Presiden FIFA ke RI 18 Oktober kawal transformasi sepak bola
Pahala juga menyatakan penggunaan motor listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per tahun. Program penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu dari lima inisiatif pemerintah di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa melakukan transisi energi, salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik.
"Sudah siap, ada 600 SPKLU yang sudah disiapkan oleh PLN di berbagai titik di Bali," ujar Pahala saat ditemui dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Pahala menegaskan bahwa semua titik SPKLU untuk kendaraan listrik tersebut di Bali sudah siap untuk mendukung perhelatan G20. "Kita berharap bahwa persiapan sudah cukup matang untuk hal tersebut," katanya.
Sebelumnya, ia memastikan kesiapan SPKLU untuk mendukung operasional kendaraan listrik yang akan digunakan dalam acara puncak KTT G20 di Bali. Didukung PLN, Kementerian BUMN optimistis SPKLU yang telah dipasang di area-area strategis akan melancarkan gelaran KTT G20 pada November 2022.
Pahala mengatakan penyediaan SPKLU adalah bagian dari dukungan BUMN untuk penyelenggaraan G20 dan dukungan percepatan ekosistem kendaraan listrik . Hal ini juga wujud dari keseriusan pemerintah Indonesia untuk melakukan transisi energi demi mereduksi emisi karbon dan menuju Net Zero Emission di tahun 2060.
Melalui momentum G20 tersebut, ia ingin mengajak seluruh elemen masyarakat bergerak menuju transisi energi. Momentum ini harus menjadi motivasi dalam mendukung transisi energi yang dimulai dari diri masing-masing.
Baca juga: Indonesia harus bisa produksi bioetanol atasi importasi BBM
Baca juga: Presiden FIFA ke RI 18 Oktober kawal transformasi sepak bola
Pahala juga menyatakan penggunaan motor listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per tahun. Program penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu dari lima inisiatif pemerintah di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa melakukan transisi energi, salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik.