Medan (ANTARA) - Budayawan Kota Medan Safwan Hady Umry mendukung pemugaran gapura selamat datang di perbatasan Kota Medan, Sumatera Utara. "Pemugaran gapura selamat datang ini sudah tepat, sebab selama ini tidak pernah dilakukan atas gapura-gapura itu, sehingga terlihat tak terawat," kata Safwan di Medan, Kamis.

Pemugaran yang sedang dilakukan, terang dia, bukan sekadar menghancurkan, tetapi membangun kembali simbol-simbol pintu masuk ke ibu kota Provinsi Sumatera Utara. "Tentunya dengan berbagai ornamen Suku Melayu yang selama ini menghiasi gapura itu, dan dilakukan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan," katanya.

Untuk diketahui, sejarah mencatat Suku Melayu Deli merupakan suatu kelompok sub etnik Melayu merupakan akar pertama di Kota Medan berasal dari pesisir timur Sumatera Utara. Bahkan sejak pendiri Kota Medan, Guru Patimpus Sembiring Pelawi bersama isterinya putri Datuk Hamparan Perak membuka perkampungan di hutan antara Sungai Deli dan Sungai Babura dan disebut dengan Kapung Madan berkisar tahun 1590. "Saya menilai pak Wali Kota Medan justru ingin memperkokoh identitas budaya Melayu melalui gapura yang baru itu nantinya," ungkap dia.

Pihaknya juga berharap pemugaran ketiga gapura selamat datang ini dapat berjalan lancar sesuai waktu yang ditargetkan oleh Pemkot Medan selesai Desember 2022. Pemkot Medan sedang memugar ketiga gapura perbatasan kota, yakni Jalan Gatot Subroto di Medan Sunggal, Jalan Sisingamangaraja di Medan Amplas dan Jalan Jamin Ginting di Medan Tuntungan.

Baca juga: Balada Sahdi Sahdia pembuka Onstage Insomnia Theater Festival 2022 di Mataram
Baca juga: Sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi berpulang

"Kalau bisa nanti, gapura yang dibangun ditambah dengan peribahasa Melayu, sehingga menjadi lebih baik lagi. Semoga ke depan Medan semakin berkah, maju dan kondusif," ucap Safwan mendoakan.

 

Pewarta : Muhammad Said
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024