Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menunda kegiatan bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan tema "Mataram Kota Kuliner" karena  kurang persiapan dan kondisi cuaca yang belum memungkinkan.

"Bazar UMKM bertema 'Mataram Kota Kuliner', tetap akan kami gelar. Insya Allah, minggu depan agar persiapan lebih matang dan cuaca lebih bersahabat," kata Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan  rapat koordinasi persiapan bazar UMKM bersama sejumlah pihak terkait menyepakati kegiatan bazar UMKM yang dijadwalkan 22-23 Oktober 2022, ditunda pekan depan tapi tanggalnya belum ditetapkan.

Dikatakannya, bazar UMKM dengan tema "Mataram Kota Kuliner" sebagai upaya menggeliatkan dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi pelaku UMKM khususnya di Kota Mataram.

Terkait dengan itu, pemerintah kota ingin acara ini mendapat atensi lebih sehingga bisa memberikan dampak signifikan terhadap para pelaku UMKM.

"Kami tidak ingin memaksakan kegiatan berlangsung tapi dampaknya minim. Insya Allah, pekan depan Pak Gubernur NTB, Pak Wali dan Pak Wakil Wali Kota Mataram serta Forkopimda bisa hadir, ini akan menjadi motivasi bagi para pelaku UMKM," katanya.

Selain itu, pemerintah juga ingin menambahkan jumlah peserta yang ikut dalam bazar tersebut, tidak hanya dari UMKM, melainkan juga dari pihak swasta dan BUMN yang memiliki UMKM binaan.

"Misalnya, UMKM binaan dari PLN dan BI, serta pihak swasta lainnya agar kegiatan lebih semarak," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali mengatakan, jumlah pelaku UMKM yang akan mengikuti bazar Mataram Kota Kuliner itu sekitar 60 UMKM.

Pelaku UMKM ini merupakan perwakilan dari enam kecamatan, dengan berbagai jenis produk unggulan masing-masing.

"Selama bazar dua hari, mereka kami siapkan stan atau lapak secara gratis. Ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM mempromosikan produk mereka secara langsung," katanya.

Fatwir menambahkan, jumlah UMKM di Mataram yang sudah memiliki izin berusaha nasional (IBN) tercatat sekitar 7.000, tapi yang aktif sekitar 3.500-5.000 UMKM. Baik itu kerajinan, fesyen, maupun kuliner.
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024