Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat kapal Cantika Express 77 yang terbakar dalam perjalanan dari Kupang-Alor, NTT menjadi 14 orang.
“Sampai dengan saat ini jumlah korban kapal terbakar sudah menjadi 14 orang dan tadi tujuh korban meninggal sudah dibawa ke Kota Kupang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur I Putu Sudayana di Kupang, Selasa dini hari.
Hal itu disampaikannya saat menyambut kedatangan 97 korban kecelakaan kapal Cantika Express 77 yang dievakuasi menggunakan kapal SAR KN Antareja. Dia menambahkan bahwa saat ini total warga yang sudah berhasil dievakuasi mencapai 114 dari 240 orang dan dari jumlah tersebut tujuh orang meninggal dunia dan sekitar empat orang alami luka bakar.
Sementara sisanya lagi saat ini masih berada di desa Naikliu, Kabupaten Kupang, yang menjadi lokasi atau tempat pertama dievakuasi. “Tetapi saat ini sejumlah warga itu masih berada di sana karena masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka siang tadi,” ujar dia.
Lebih lanjut, kata dia, dari total 14 orang yang meninggal itu, satu orang sebenarnya jenasah yang dibawa dari Kupang ke Alor. Sehingga saat kejadian tersebut, warga yang sudah meninggal itu pun dilepaskan ke laut untuk dibawa ke darat.
Baca juga: SAR Mataram belum menemukan suami-isteri korban kapal tenggelam
Dia mengatakan proses pencarian masih akan terus dilakukan dan akan dilakukan pada Selasa pagi. Sementara kapal yang terbakar tersebut kini masih mengambang di tengah laut, dan api masih membakar badan dari kapal itu.
“Sampai dengan saat ini jumlah korban kapal terbakar sudah menjadi 14 orang dan tadi tujuh korban meninggal sudah dibawa ke Kota Kupang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur I Putu Sudayana di Kupang, Selasa dini hari.
Hal itu disampaikannya saat menyambut kedatangan 97 korban kecelakaan kapal Cantika Express 77 yang dievakuasi menggunakan kapal SAR KN Antareja. Dia menambahkan bahwa saat ini total warga yang sudah berhasil dievakuasi mencapai 114 dari 240 orang dan dari jumlah tersebut tujuh orang meninggal dunia dan sekitar empat orang alami luka bakar.
Sementara sisanya lagi saat ini masih berada di desa Naikliu, Kabupaten Kupang, yang menjadi lokasi atau tempat pertama dievakuasi. “Tetapi saat ini sejumlah warga itu masih berada di sana karena masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka siang tadi,” ujar dia.
Lebih lanjut, kata dia, dari total 14 orang yang meninggal itu, satu orang sebenarnya jenasah yang dibawa dari Kupang ke Alor. Sehingga saat kejadian tersebut, warga yang sudah meninggal itu pun dilepaskan ke laut untuk dibawa ke darat.
Baca juga: SAR Mataram belum menemukan suami-isteri korban kapal tenggelam
Dia mengatakan proses pencarian masih akan terus dilakukan dan akan dilakukan pada Selasa pagi. Sementara kapal yang terbakar tersebut kini masih mengambang di tengah laut, dan api masih membakar badan dari kapal itu.