Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat memfasilitasi stand bagi 70 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada ajang World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 11-13 November 2022 mendatang.
"Stand untuk UMKM itu diberikan secara gratis," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah, Ikhsan di Praya, Selasa.
Pemberian fasilitas gratis ini dilakukan, karena kondisi saat ini para pelaku UMKM baru bangkit setelah terpuruk dari pandemi COVID-19 rasanya tidak memungkinkan untuk melepas atau tidak memfasilitasi mereka seperti rencana awal.
"Karena anggaran yang terbatas, membuat pemerintah daerah hanya memfasilitasi sekitar 70 UMKM saja," katanya.
Sebelumnya dari pemerintah daerah sudah merencanakan untuk WSBK tahun ini tidak menyediakan stand gratis untuk para pelaku UMKM. Selain karena anggaran daerah yang tidak memungkinkan, namun hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM agar mereka bisa mandiri tanpa terus menerus mengandalkan bantuan dari pemerintah.
“Hanya saja setelah kita lakukan koordinasi dengan berbagai pihak, akhirnya kita putuskan untuk tetap menyediakan stand gratis untuk pelaku UMKM kita," katanya.
Untuk WSBK tahun ini disediakan 30 stand yang akan di isi oleh 70 pelaku UMKM yang tentunya akan mengisi berbagai produk UMKM. Jumlah stand yang disediakan tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 60 stand. Karena memang saat ini stand yang akan disediakan berada di dalam sirkuit saja, berbeda dengan tahun sebelumnya oleh pemerintah daerah menyediakan 30 stand di dalam sirkuit dan 30 di areal parkiran atau luar sirkuit.
“Karena jumlah stand yang terbatas maka pelaku UMKM ini kita lakukan kurasi produk mereka," katanya.
Ia mengatakan, saat ini masih melakukan pendataan dengan harapan dari 30 stand yang tersedia, untuk kuliner 18 stand, kemudian kria atau kerajinan 2 stand dan sisanya untuk stand agro. Hanya saja meski jumlah stand terbatas, namun banyak produk UMKM yang dimasukkan, karena nanti bisa dititip hasil produknya.
"Banyak hal memang yang menjadi pertimbangan kita agar bagaimana WSBK ini bisa berjalan dan penonton juga bisa terlayani dengan baik. Di satu sisi, pelaku UMKM kita baru bangkit, sehingga tidak memungkinkan untuk kita bebani,” katanya.
"Stand untuk UMKM itu diberikan secara gratis," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah, Ikhsan di Praya, Selasa.
Pemberian fasilitas gratis ini dilakukan, karena kondisi saat ini para pelaku UMKM baru bangkit setelah terpuruk dari pandemi COVID-19 rasanya tidak memungkinkan untuk melepas atau tidak memfasilitasi mereka seperti rencana awal.
"Karena anggaran yang terbatas, membuat pemerintah daerah hanya memfasilitasi sekitar 70 UMKM saja," katanya.
Sebelumnya dari pemerintah daerah sudah merencanakan untuk WSBK tahun ini tidak menyediakan stand gratis untuk para pelaku UMKM. Selain karena anggaran daerah yang tidak memungkinkan, namun hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM agar mereka bisa mandiri tanpa terus menerus mengandalkan bantuan dari pemerintah.
“Hanya saja setelah kita lakukan koordinasi dengan berbagai pihak, akhirnya kita putuskan untuk tetap menyediakan stand gratis untuk pelaku UMKM kita," katanya.
Untuk WSBK tahun ini disediakan 30 stand yang akan di isi oleh 70 pelaku UMKM yang tentunya akan mengisi berbagai produk UMKM. Jumlah stand yang disediakan tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 60 stand. Karena memang saat ini stand yang akan disediakan berada di dalam sirkuit saja, berbeda dengan tahun sebelumnya oleh pemerintah daerah menyediakan 30 stand di dalam sirkuit dan 30 di areal parkiran atau luar sirkuit.
“Karena jumlah stand yang terbatas maka pelaku UMKM ini kita lakukan kurasi produk mereka," katanya.
Ia mengatakan, saat ini masih melakukan pendataan dengan harapan dari 30 stand yang tersedia, untuk kuliner 18 stand, kemudian kria atau kerajinan 2 stand dan sisanya untuk stand agro. Hanya saja meski jumlah stand terbatas, namun banyak produk UMKM yang dimasukkan, karena nanti bisa dititip hasil produknya.
"Banyak hal memang yang menjadi pertimbangan kita agar bagaimana WSBK ini bisa berjalan dan penonton juga bisa terlayani dengan baik. Di satu sisi, pelaku UMKM kita baru bangkit, sehingga tidak memungkinkan untuk kita bebani,” katanya.