Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan program pemugaran rumah kumuh dengan menyasar 30 unit rumah warga yang berada di lima kelurahan di kota itu.

Ketua Baznas Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Selasa, mengatakan anggaran untuk pemugaran 30 unit rumah kumuh tersebut sebagian bersumber dari bantuan dari Baznas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sebanyak 15 unit rumah dipugar menggunakan dana dari Baznas Kota Mataram, dan 15 unit lagi anggarannya dari Baznas Provinsi NTB dan saat ini masih dalam pengerjaan," katanya.

Hal tersebut disampaikan Djaswad usai menghadiri kegiatan penandatangan perjanjian kerja sama Pemerintah Kota Mataram dengan Kementerian PUPR dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) tentang dukungan penanganan rumah kumuh di Kota Mataram, dengan bantuan Rp1,5 miliar untuk 22 unit rumah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Jangkuk Kebun Sari, Kecamatan Ampenan.

"Lima kelurahan yang menjadi sasaran pemugaran rumah kumuh tersebut meliputi Kelurahan Monjok, Monjok Timur, Monjok Barat, Pagutan, dan Pagutan Timur," katanya.

Menurut Djaswad, besaran bantuan yang diterima setiap sasaran berbeda-beda tergantung dari program pemugaran karena ada yang dibangun dari nol, ada juga yang hanya rehab bagian yang dinilai sudah tidak layak.

"Rumah sasaran yang dibangun dari nol mendapat bantuan sebesar Rp23,5 juta per unit, sedangkan yang rehabilitasi Rp11 juta per unit," katanya.

Sementara, dari 30 unit rumah yang dilakukan pemugaran sudah ada 15 unit rumah yang proses rehabilitasi sudah selesai, sedangkan untuk yang bangun baru masih ada beberapa kendala.

"Kendalanya, ada beberapa sasaran yang lahan tempat tinggalnya bukan hak milik pribadi. Selain itu, anggaran diturunkan bertahap dari Baznas NTB," katanya.

Djaswad mengatakan, anggaran pelaksanaan kegiatan pemugaran rumah kumuh ini berasal dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) ASN Muslim di Kota Mataram, serta beberapa muzaki.

Kegiatan itu, kata dia, dilaksanakan untuk mendukung salah satu program prioritas Pemerintah Kota Mataram yakni pengurangan rumah kumuh.

"Dari ZIS yang terhimpun setiap tahun tetap kita alokasikan untuk program pemugaran rumah kumuh dengan jumlah yang terus meningkat," katanya.

Menyinggung tentang realisasi ZIS, Djaswad menyebutkan ZIS yang terhimpun sampai saat ini sekitar Rp4,3 miliar dari target Rp5,5 miliar.

ZIS yang terhimpun, kata dia, langsung digunakan sesuai program perencanaan dengan berbagai sasaran program. Selain pemugaran rumah kumuh, ZIS juga digunakan untuk bantuan pendidikan, santunan fakir miskin, bantuan marbot, guru ngaji, dan muallaf.

"ZIS yang terkumpul harus segera disalurkan, tidak boleh disimpan," katanya.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024