Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta para pengurus Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) untuk bersinergi bersama mempercepat pemulihan penerbangan nasional setelah terdampak pandemi COVID-19.
“Saya berharap ketua dan pengurus INACA terpilih dapat bersinergi mencari solusi terbaik dalam upaya mempercepat pemulihan industri penerbangan,” kata Menhub saat membuka Rapat Umum Anggota dan Pemilihan Kepengurusan INACA 2022-2025 dengan tema “Recover Stronger Grow Faster” secara daring, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan sejumlah pesan kepada para pengurus INACA terpilih, di antaranya meminta seluruh maskapai menjaga dan meningkatkan ketepatan waktu atau on time performance (OTP).
Ia menyampaikan, beberapa cara untuk menjaga OTP yaitu dengan meminimalkan faktor-faktor keterlambatan suatu penerbangan baik manajemen seperti personel, kelengkapan fasilitas, serta faktor teknis operasional yang membutuhkan koordinasi dengan pihak terkait seperti pengelolaan bandara dan navigasi.
“Data September 2022 menunjukkan, seluruh maskapai anggota INACA mencapai angka OTP sebesar 76,79 persen. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya pada 2021 yaitu sebesar 75,31 persen,” ucapnya.
Selanjutnya, Menhub meminta INACA untuk memperhatikan keterbatasan jumlah armada yang menjadi salah satu masalah yang dihadapi maskapai akibat pandemi, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara supply (ketersediaan armada pesawat) dan demand (jumlah permintaan masyarakat).
“Saat pandemi mereda, ada euforia masyarakat untuk kembali bergerak. Namun dengan adanya supply yang masih terbatas mengakibatkan terjadi stagnasi yang mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Baca juga: Pemulihan sektor penerbangan tak sekadar selamatkan maskapai
Baca juga: Rute penerbangan Singapura-Lombok resmi dibuka
Menhub juga meminta INACA untuk memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan konektivitas daerah terdepan, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) yang harus dipenuhi. “Kita harus melihat dan mendengarkan kebutuhan saudara kita di Aceh, Kalimantan, Papua, dan Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Terkait kesiapan sektor transportasi udara dalam perhelatan Presidensi Indonesia pada event G20 di Bali pada 15-16 November 2022, Menhub meminta seluruh anggota INACA tetap melakukan pelayanan penerbangan komersial secara optimal, dengan memperhatikan pembatasan operasi (limited operation) pada 14-18 November 2022 yang tertera dalam Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor 11 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidency G20 Indonesia tahun 2022 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali.
“Ketentuan tersebut untuk menyeimbangkan penerbangan VVIP beserta delegasi, dengan penerbangan regular,” katanya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Umum INACA 2019-2022 Denon B. Prawiraatmadja, perwakilan International Air Transport Association (IATA) Richard Tan, perwakilan Textron Aviation Jodie Bevan, serta perwakilan Boeing Ashwin Naidu.
“Saya berharap ketua dan pengurus INACA terpilih dapat bersinergi mencari solusi terbaik dalam upaya mempercepat pemulihan industri penerbangan,” kata Menhub saat membuka Rapat Umum Anggota dan Pemilihan Kepengurusan INACA 2022-2025 dengan tema “Recover Stronger Grow Faster” secara daring, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan sejumlah pesan kepada para pengurus INACA terpilih, di antaranya meminta seluruh maskapai menjaga dan meningkatkan ketepatan waktu atau on time performance (OTP).
Ia menyampaikan, beberapa cara untuk menjaga OTP yaitu dengan meminimalkan faktor-faktor keterlambatan suatu penerbangan baik manajemen seperti personel, kelengkapan fasilitas, serta faktor teknis operasional yang membutuhkan koordinasi dengan pihak terkait seperti pengelolaan bandara dan navigasi.
“Data September 2022 menunjukkan, seluruh maskapai anggota INACA mencapai angka OTP sebesar 76,79 persen. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya pada 2021 yaitu sebesar 75,31 persen,” ucapnya.
Selanjutnya, Menhub meminta INACA untuk memperhatikan keterbatasan jumlah armada yang menjadi salah satu masalah yang dihadapi maskapai akibat pandemi, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara supply (ketersediaan armada pesawat) dan demand (jumlah permintaan masyarakat).
“Saat pandemi mereda, ada euforia masyarakat untuk kembali bergerak. Namun dengan adanya supply yang masih terbatas mengakibatkan terjadi stagnasi yang mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Baca juga: Pemulihan sektor penerbangan tak sekadar selamatkan maskapai
Baca juga: Rute penerbangan Singapura-Lombok resmi dibuka
Menhub juga meminta INACA untuk memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan konektivitas daerah terdepan, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) yang harus dipenuhi. “Kita harus melihat dan mendengarkan kebutuhan saudara kita di Aceh, Kalimantan, Papua, dan Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Terkait kesiapan sektor transportasi udara dalam perhelatan Presidensi Indonesia pada event G20 di Bali pada 15-16 November 2022, Menhub meminta seluruh anggota INACA tetap melakukan pelayanan penerbangan komersial secara optimal, dengan memperhatikan pembatasan operasi (limited operation) pada 14-18 November 2022 yang tertera dalam Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor 11 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidency G20 Indonesia tahun 2022 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali.
“Ketentuan tersebut untuk menyeimbangkan penerbangan VVIP beserta delegasi, dengan penerbangan regular,” katanya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Umum INACA 2019-2022 Denon B. Prawiraatmadja, perwakilan International Air Transport Association (IATA) Richard Tan, perwakilan Textron Aviation Jodie Bevan, serta perwakilan Boeing Ashwin Naidu.